POSMERDEKA.COM, BANGLI – Gerakan Orang Tua Asuh mencegah stunting merupakan gerakan gotong royong masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas dan kuat dan tidak stunting. Demikian dipaparkan Wakil Bupati Bangli, Wayan Diar, dalam acara Fokus Cegah Stunting Melalui Gerakan Genting di Gedung BMB Pemkab Bangli, Rabu (18/12/2024).
Diar mengungkapkan, Gerakan Orang Tua Asuh juga merupakan gerakan bantuan bagi keluarga yang berisiko stunting melalui kepedulian berbagai pihak sebagai orang tua asuh. “Dan, sebagai komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup serta mencegah stunting. Peranan orang tua asuh dalam mencegah stunting sangat penting,” pesannya.
Lebih lanjut disampaikan, pemerintah telah menetapkan Rencana Aksi Nasional guna percepatan penurunan angka stunting. Dalam program ini, ditargetkan angka stunting turun menjadi 14% tahun 2024. Untuk di Kabupaten Bangli, Diar mengaku masih mempunyai pekerjaan rumah untuk menurunkan prevalensi stunting.
Berdasarkan data SSGI tahun 2021, prevalensi masih sebesar 11,8%. Sementara tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 9,6%. “Tahun 2023 prevalensi stunting naik menjadi 10,2%, jadi belum memenuhi target 8,6%,” pungkasnya. gia