Ngaben Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19 di Denpasar, GTPP Ingatkan Masyarakat Disiplin

JURU Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai. foto: ist

DENPASAR – Setelah sebelumnya upacara pernikahan, kini upacara ngaben jadi klaster baru penyebaran covid-19 di Denpasar, bahkan sudah merenggut korban jiwa. Karena itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, kembali mengingatkan mayarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Kepada awak media Senin (31/8/2020), Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Raimenjelaskan bahwa tatanan kehidupan normal era baru atau adaptasi kebiasaan baru menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan di masyarakat.

Bacaan Lainnya

Hal ini lantaran kondisi di lapangan belum normal, melainkan normal baru, dimana protokol kesehatan merupakan kewajiban bagi masyarakat dan semua pihak, termasuk dalam pelaksanaan upacara adat dan keagamaan.

“Kami baru saja menemukan adanya klaster baru upacara keagamaan yakni Ngaben, dimana berdasarkan laporan masih banyak yang tidak menjaga jarak, termasuk tidak menggunakan masker dengan benar, ini tentu sangat berbahaya dan rawan menjadi pusat penyebaran baru, dan saat ini ditemukan kasus positif pada acara Ngaben di wilayah Desa Sanur Kaja, bahkan sudah jatuh korban jiwa,” jelasnya

Lebih lanjut dijelaskan, pada prinsipnya GTPP Covid-19 Kota Denpasar tidak melarang adanya pelaksananaan upacara keagamaan. Namun demikian, penerapan protokol kesehatan harus lebih disiplin lagi. Hal ini dikarenakan banyak yang menjadi carier namun tidak memiliki gejala, inilah yang disebut Orang Tanpa Gejala (OTG).

Baca juga :  Parwata Dukung Sanggar Seni Kebo Iwa Pentas di Yogyakarta

“Kita tidak tau siapa yang carier, karena mereka tidak bergejala, sehingga kita harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan masyarakat,” ujarnya

Pihakya juga turut mengimbau masyarakat agar memahami kondisi saat ini. Dimana, kasus aktif Covid-19 masih ditemukan di lapangan. Bahkan, masih banyak yang belum berhasil di tracing lantaran tidak ditemukan pusat penyebaranya.

“Saat ini situasi belum normal, jadi kehadiran warga dalam suatu kegiatan agar diatur, dan dibatasi serta disesuaikan dengan kondisi di lapangan guna mendukung penerapan protokol kesehatan, utamanya dalam menjaga jarak aman, selain itu, masker dan wajib cuci tangan,” beber Dewa Rai

”Ini situasinya belum normal, masyarakat kami harapkan juga bisa memaklumi. Semakin lama tidak tertangani, maka semakin lama kita menuju normal yang sesungguhnya, mari bersama-sama disiplin dan berkontribusi dalam mencegah penyebaran covid 19,” ajaknya. yes

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.