Musim Hujan, Waspadai Binatang Berbisa Masuk Rumah

PETUGAS mengevakuasi ular piton sepanjang 3 meter yang masuk ke pekarangan rumah warga dan memangsa ternak di wilayah Banjar Batan Nyuh, Kelurahan Karangasem, Selasa (2/1/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Kasus ular masuk pekarangan dan rumah di Karangasem mulai sering terjadi. Dalam seminggu, dari 1 sampai 7 Januari 2024, petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Karangasem mengevakuasi empat ekor ular. Jenisnya ada ular piton, sawah, dan lainnya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Penyelamatan Karangasem, Made Agus Budiasa, menjelaskan, kasus ular masuk rumah naik karena memasuki musim hujan. Ular keluar dari sarang mencari tempat hangat. Kemungkinan ular tidak kuat dengan cuaca dingin karena musim hujan.

Bacaan Lainnya

“Kami minta warga tetap waspada dan berhati-hati, terutama warga yang tinggal di perkebunan. Biasanya kalau masuk musim hujan, ular keluar untuk cari tempat hangat,” pesannya, Senin (8/1/2024).

Dia membeberkan, dari awal tahun ada tiga kasus yang ditangani petugasnya. Selasa (2/1/2024) pagi, petugas mengevakuasi ular piton di Lingkungan Batan Nyuh, Kelurahan Karangasem.

Ular sepanjang tiga meter masuk ke pekarangan dan memangsa ternak warga. “Warga resah dengan kejadian itu. Kami turunkan beberapa personel untuk evakuasi. Prosesnya berjalan lancar, tak ada hambatan apa pun,” tambah Budiasa.

Pada hari yang sama, petugas juga mengevakuasi ular piton di Banjar Manak Yeh, Desa Pertima, Karangasem. Ular sepanjang dua meter ditemukan melilit di atap rumah masyarakat. Untungnya tidak ada korban jiwa. Ular sudah dievakuasi petugas, dan rencana akan dilepas di habitatnya.

Baca juga :  KPU Gianyar Tetapkan Pemilih Sementara 392.522 Orang

Kemudian pada 4 Januari lalu, petugas juga mengevakuasi ular piton di Labasari, Kecamatan Abang. “Panjangnya sekitar satu meter. Ular ditemukan dalam bak air. Pemilik bak sempat kaget,” tambahnya.

Sebagai catatan, untuk tahun 2023, kasus ular masuk rumah dan pekarangan warga di Karangasem diperkirakan mencapai 40-50 kasus, tersebar di beberapa kecamatan. Kejadian ini sangat meresahkan dan membuat panik masyarakat. Selain evakuasi ular, petugas juga mengevakuasi hewan jenis reptil lainnya.

Birokrat asal Kecamatan Manggis ini mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati ular masuk rumah dan pekarangan. “Jendela harus ditutup saat hujan, dengan harapan ular tidak bisa masuk ke dalam,” tandasnya. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.