POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Suasana politik di Kecamatan Selat, Karangasem mulai memanas dengan rusaknya baliho pasangan calon (paslon) yang dipasang KPU Karangasem. Rusaknya baliho paslon di Desa Duda Timur ini bukan hanya sekali, tapi terjadi hingga untuk kali kedua. Hingga saat ini, KPU Karangasem belum tahu motif terjadinya perusakan baliho paslon nomor urut 1, I Wayan Kari Subali-I Ketut Putra Ismaya Jaya (Karisma), dan paslon nomor urut 2, I Gede Dana-I Nengah Swadi (Dana-Swadi).
Ketua KPU Karangasem, I Putu Darma Budiasa, Minggu (3/11/2024) membenarkan adanya kerusakan APK paslon yang dipasang KPU Karangasem. Dia juga mengakui ini merupakan kejadian kali kedua setelah sebelumnya juga sempat dirusak. Padahal APK yang terpasang itu baru dua hari lalu dipasang kembali, karena sebelumnya juga rusak akibat robek.
“Iya beberapa hari yang lalunya sudah kami ganti, tapi katanya kemarin rusak lagi,” ujarnya.
Karena rusaknya APK terjadi sampai lebih dari satu kali dan di lokasi yang sama, Darma Budiasa mengaku belum bisa memastikan penyebabnya. Dia juga tidak berani menduga-duga apakah baliho tersebut sengaja ada yang merusak atau tidak. “Kami akan diskusikan dulu dengan kawan-kawan komisioner untuk mengambil langkah selanjutnya, mengingat itu sudah dua kali mengalami kerusakan,” tegasnya.
Ketua Tim Pemenangan I Wayan Kari Subali-I Ketut Putra Isma Jaya (Karisma), I Ketut Rudia, saat dikonfirmasi, mengaku belum mendapat laporan dari tim relawan di Kecamatan Selat terkait rusaknya APK paslon Kharisma. Namun, Rudia menyatakan itu memang perusakan, dan pelakunya bisa dikenai pidana Pemilu. Rudia juga menyampaikan, karena saat ini era demokrasi, beda pilihan merupakan hal yang biasa. Jangan sampai merusak persaudaraan walau berbeda pilihan.
“Perusakan APK paslon diatur dalam Undang-Undang Pemilu adalah pidana pemilu. Kami sangat menyayangkan kalau itu benar-benar dirusak orang tak dikenal,” bebernya.
Rudia juga berharap agar KPU kembali memasang baliho paslon yang rusak tersebut agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat. Dia juga mengajak menghentikan cara-cara seperti itu, karena politik itu dinamis. “Kalau ada yang perlu didiskusikan ayo berdiskusi. Kami tidak pernah mengusik orang lain. Apalagi itu dipasang penyelenggara pemilu, tentu sangat kita sayangkan,” sesalnya.
Hal serupa disampaikan Ketua Tim Pemenangan Dana-Swadi, I Wayan Suastika. Dia sangat menyayangkan baliho APK yang difasilitasi KPU sampai rusak dua kali. Suastika mengatakan, kerusakan lebih dari sekali ini tentu harus dicurigai ulah oknum. “Kalau rusaknya sekali mungkin saja rusak karena tidak sengaja. Tapi kalau sudah lebih dari sekali, ini patut kita curigai ada oknum yang sengaja merusaknya,” tudingnya.
Suastika juga minta agar penyelenggara pemilu bisa mengusut tuntas perusakan baliho APK yang difasilitasi KPU itu. Hal ini jangan sampai menimbulkan konflik di bawah. Padahal, para paslon masih bisa berkomunikasi dengan baik. “Paslon yang bertarung saja berkomitmen ingin menciptakan Pilkada damai, jangan sampai dirusak oknum yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelumnya dua baliho di tempat tersebut juga rusak. Dari tiga APK yang dipasang berjejer itu, hanya dua baliho yang sobek yakni milik paslon Karisma dan Dana-Swadi ini. Sementara baliho APK milik paslon nomor 3 terlihat utuh. Baliho milik paket Karisma rusak paling parah karena hampir keseluruhan robek, sedangkan APK milik Dana-Swadi rusak di bagian bawahnya. nad