BANGLI – Setelah Samapta Polres Bangli melakukan penyisiran ke sejumlah toko modern, kini giliran tim gabungan Polsek Kota Bangli bersama Disperindag dan Kodim 1626/Bangli melakukan sidak, Rabu (23/3/2022) menyasar pedagang Pasar Kidul, toko, sampai agen minyak goreng di wilayah Kota Bangli. Hasil pemantauan, minyak goreng tersedia meski harganya terbilang tinggi, sedangkan minyak goreng curah masih kosong.
Sejauh ini, distribusi minyak goreng kemasan dari agen tergolong lancar. Cuma, harganya terbilang tinggi, berkisar Rp24 ribu sampai Rp25 ribu per liter. Minyak goreng curah alias tanpa merek yang harganya relatif lebih murah, tidak ditemukan di penjualnya.
Salah seoarang pedagang Pasar Kidul, Ni Wayan Kariani, kepada petugas menuturkan, sempat sebulan kosong, baru dua hari lalu dia mendapat kiriman dua drum minyak curah dari agen. Kini stok kembali kosong. Sebelumnya harga minyak goreng curah hanya Rp16 ribu per kilogram, kini naik lagi menjadi Rp18 ribu per kilogram.
Pedagang lainnya, Ni Nengah Warstini, berujar, minyak goreng kemasan saat ini cukup banyak tersedia di pasaran. Namun, harganya Rp24 ribu untuk kemasan satu liter. “Kami tidak berani menyetok minyak dalam jumlah banyak, karena harganya sering berfluktuasi. Takutnya nanti turun, sedangkan kami belinya mahal, nanti sulit untuk menjual,” sebutnya.
Kapolsek Kota Bangli, Kompol I Made Adi Suryawan, di sela-sela sidak di Pasar Kidul mengungkapkan, sidak dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan harga minyak goreng di pasar tradisional dan distributor. Selain itu, juga mencegah upaya penimbunan oleh oknum. “Minyak goreng curah masih kosong, kemungkinan karena suplainya terbatas,” duganya.
Guna mencegah melambungnya harga minyak, dia berjanji akan terus menggencarkan sidak. “Kami akan terus sidak agar tidak ada oknum melakukan penimbunan, yang membuat minyak langka dan harganya menjulang tinggi,” tegasnya. gia
