Mengabdi di Masyarakat, FP Unwar Tingkatkan Kemampuan KWT Dharma Mesari Desa Darmasaba, Badung

KEGIATAN pengabdian masyarakat FP Unwar bersama sejumlah anggota KWT Dharma Mesari Desa Darmasaba, Badung. foto: ist

PENGABDIAN kepada masyarakat (PKM) merupakan perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ada di selusuh Indonesia. Hal ini juga mendorong Fakultas Pertanian (FP) Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar, Bali untuk mengabdikan diri di lingkungan masyarakat, dengan menyasar Kelompok Wanita Tani (KWT) Dharma Mesari, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, belum lama ini.

Pelaksanaan PKM tersebut melibatkan tiga dosen yakni; Ir. AA. Ngurah Mayun Wirajaya, MM (Ketua), Ir. Made Sri Yuliartini, M.Si (anggota) dan DR. Ir. I Gusti Bagus Udaya, M.Si (anggota) serta dibantu 3 orang mahasiswa Agroteknologi. Dalam dunia pendidikan, mahasiswa sering dijuluki dengan agent of exchange (agen perubahan) yang bisa mengubah lingkungan masyarakat di sekitarnya menjadi lebih baik.

Bacaan Lainnya

”Pengabdian Masyarakat merupakan kewajiban dosen sebagai salah satu perwujudan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana sumber dananya dari hibah institusi melalui LPM Unwar tahun 2O2O,” kata Ketua Pelaksana kegiatan PKM ini, Ir. AA. Ngurah Mayun Wirajaya, MM., Kamis (3/12/2020) di Denpasar.

Dosen yang juga aktif di organisasi olahraga ini (KONI Bali) menjelaskan, Desa Darmasaba yang disasar dengan alasan masyarakatnya sebagian besar bergerak di sektor industri kecil, pengrajin dan bidang pertanian. Dalam perkembangannya, masyarakat yang bergerak di bidang pertanian masih terkonsentrasi pada pengembangan tanaman hortikultura.

Baca juga :  Peringati Hari Ibu ala Kampung Pancasila Tabanan, Seru dan Lucu, Ibu-ibu Ngomel Dilombakan

Mayun menambahkan, tanaman hortikultura seperti pandan arum, tanaman bunga dimana yang dominan seperti bunga gumitir, pacar air, teratai serta tanaman buah seperti cabe, terong dan jenis lainnya ditanam di lahan sawah maupun pekarangan sebagai program pangan lestari, yang semuanya berorientasi pada pasar.

Untuk mendapatkan tanaman yang ditanam berproduksi dengan baik, maka perlu dilakukan peningkatan kemampuan kepada seluruh anggota KWT agar kualitas, kuantitas dan kontinuitas dari tanaman yang diusahakan dapat memberi nilai tambah yang cukup menjanjikan. ”Ini sesuai dengan tujuan PKM yakni peningkatan kemampuan kelompok wanita tani Dharma Mesari,” terang Mayun.

KEGIATAN pengabdian masyarakat FP Unwar bersama sejumlah anggota KWT Dharma Mesari Desa Darmasaba, Badung. foto: ist

Sejauh ini, ada sejumlah kendala yang dihadapi mitra (anggota KWT), pertama; sebagian besar belum bisa mengelola lahannya secara maksimal, kedua; masih kurang kesadaran seluruh anggota KWT akan pentingnya penanaman tanaman untuk penyediaan pangan lestari disetiap pekarangan. Ketiga; Kesadaran anggota untuk turut bersama-sama membesarkan KWT dalam setiap kegiatan masih perlu ditingkatkan dan keempat; Pemanfaatan Rumah Bibit juga belum optimal.

Untuk mengatasi kendala seluruh anggota KWT, diberikan sejumlah solusi. Pertama; diberi penyuluhan, pelatihan dan bimbingan teknis penataan dan penanaman di lahan. Kedua; Penyuluhan dan bimbingan teknis tentang pentingnya peningkatan kesadaran anggota untuk pemanfaatan lahan pekarangan. Ketiga; Penyuluhan dan bimbingan teknis peningkatan kemampuan organisasi dan keempat; Penyuluhan dan bimbingan perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan rumah bibit secara intensif.

Baca juga :  Sekolah Diingatkan Disiplin Terapkan Prokes

Tujuan kegiatan PKM ini bagi mitra adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT dalam membudidayakan tanaman hortikultura yang ada di wilayah mitra. ”Dari kegiatan ini target yang ingin dicapai yaitu kelompok mitra secara mandiri mampu memanfaatkan lahan pertanian dan pekarangan agar menghasilkan produk pertanian yang dapat memberi nilai tambah kelompok mitra,” jelas Mayun.

Setelah pengabdian ini diharapkan bermanfaat bagi keberlanjutan kegiatan di KWT. Pertama; Dengan adanya alih teknologi, anggota kelompok mitra telah mampu mengadopsi berbagai perkembangan teknologi yang akan dikembangkan yang sebelumnya belum dilakukan.

Kedua; Meningkatnya kemampuan anggota kelompok dalam pengelolaan rumah bibit, penyiapan media bibit yang baik dan benar untuk penyiapan bibit secara berkelanjutan. Ketiga; Dengan semakin dipahami tentang pemanfaatan media tanam yang bagus, hasil tanaman akan semakin meningkat sehingga dapat meningkatkan ketersediaan bahan pangan dari tanaman hortikultura dan juga bisa dipasarkan bila sudah melebihi kebutuhan rumah tangga atau kelompok.

Keempat; Dengan adanya pengabdian ini anggota kelompok termotivasi melakukan kegiatan lebih aktif dan manajemen organisasi berjalan lebih baik. Kelima; Meningkatnya kesadaran anggota kelompok memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan lestari. yes

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.