DENPASAR – Selasa (27/8/2024) jarum jam menunjukkan pukul 21.03 Wita, baru Ketua DPD Partai Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, memberi sambutan atas kedatangan calon kepala daerah untuk Pilkada Jembrana dan Karangasem. Ditemani pengurus DPD, Sugawa menyerahkan rekomendasi DPP Partai Golkar kepada bakal calon Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa; dan bakal calon Wakil Bupati Jembrana, Made Suardana. Penyerahan rekomendasi terpaksa dilakukan malam hari, karena saat penyerahan serentak pada pagi harinya keduanya tidak bisa hadir.
Pandu Lagosa minta maaf karena baru malam bisa hadir, karena pagi hari sampai siang mendaftar ke KPU Karangasem bersama bakal calon Bupati, I Gusti Putu Parwata (Gus Par). Sedangkan Made Suardana berkata pasangannya yang juga Bupati petahana, Nengah Tamba, tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain. “Kami harus bagi tugas karena ada undangan juga dengan tokoh masyarakat. Jadi, hanya saya yang bisa ke sini, Pak Bupati tidak bisa,” tutur Ketua DPD Partai Golkar Jembrana tersebut.
Kepada kader dan tamunya, Sugawa berkata proses administrasi untuk Pilkada Serentak 2024 di Golkar sedikit ada kendala, karena ada agenda Munas yang dipercepat. Proses yang mestinya bisa cepat selesai, mesti menunggu selesai Munas. Sebab, berkorelasi dengan adanya Ketua Umum yang baru dari Airlangga Hartarto ke Bahlil Lahadalia. “Bayangkan, ada 546 kabupaten/kota dan 38 provinsi yang mesti diurus administrasi pencalonannya sejak 23-24 Agustus lalu. Ada banyak beda pandangan juga,” tuturnya.
Walau alot dan banyak perbedaan pandangan proses, sambungnya, tapi ketika keputusan sudah diambil, maka kader wajib loyal ke partai. Dia menegaskan rekomendasi ditandatangani Ketua Umum yang sah dan wajib dilaksanakan. Siapa yang tidak melaksanakan maka akan ada langkah tegas untuk diproses secara organisasi. “Belum ada tanda (membangkang perintah partai) begitu, dan saya harap tidak terjadi,” paparnya.
Sugawa menambahkan, Ketua Umum Bahlil Lahadalia memberi pesan agar mempersembahkan Pilkada dengan riang gembira, memberi edukasi politik sehat kepada publik, menjaga kondusivitas organisasi, dan menghargai perbedaan pendapat.
“Salam buat cabup Karangasem dan Jembrana. Ini ujung barat dan timur Bali. Barat menang, timur jaya,” serunya disambut pekik menang oleh Pandu Lagosa, Suardana dan sejumlah pendukung yang menemani.
Khusus Karangasem, Golkar melabuhkan rekomendasi kepada IGP Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa yang bukan kader Golkar. Gus Par merupakan kader Partai Nasdem, sedangkan Pandu merupakan wakil tokoh independen. Sementara Nengah Sumardi yang merupakan kader Golkar, justru tidak direstui partai untuk berlayar ke Pilkada Karangasem.
Selain itu, rekomendasi DPP Golkar sebelumnya ditujukan kepada Bupati petahana Gede Dana-Nengah Swadi yang diusung PDIP. Namun, di detik-detik akhir rekomendasi berubah kepada Gus Par-Pandu Lagosa. hen