BANGLI – Masyarakat Bangli lebih memilih berobat ke puskesmas maupun dokter praktek swasta saat pandemi Covid-19. Ada kesan masyarakat enggan datang berobat ke rumah sakit.
Imbasnya, terjadi lonjakan jumlah kunjungan ke puskesmas. Lonjakan kunjungan ini berdampak pada peningkatan pendapatan retribusi umum.
Kepala Dinas Kesehatan Bangli, dr. Nengah Nadi, membenarkan terjadi lonjakan jumlah kunjungan di puskesmas. Hal itu disampaikan Nengah Nadi dalam rapat kerja Komisi III DPRD Bangli dengan OPD penghasil di Gedung DPRD, belum lama ini. Raker dipimpin Ketua Komisi III, I Made Natis didampingi Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles.
‘’Mungkin ada semacam ketakutan warga datang berobat ke rumah sakit sehingga memilih berobat ke puskesmas,’’ ujar Nengah Nadi.
Dengan adanya lonjakan jumlah kunjungan ke puskesmas berpengaruh terhadap pendapatan retribusi umum. Target dari retribusi umum di tahun 2020 sebesar Rp173 juta. Hingga Juli sudah mencapai Rp339 juta atau 195 persen. Target retribusi umum tahun 2021 sebesar Rp619 juta.
Nengah Nadi mengungkapkan, kapitasi (besaran pembayaran per-bulan yang dibayar di muka) JKN ditarget Rp14,5 miliar. Hingga Juli terealisasi Rp6,7 miliar (57 persen). Target kapitasi JKN tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni Rp11,9 miliar. “Kami optimis target retribusi umum bisa tercapai karena kepercayaan masyarakat datang berobat ke puskesmas semakin meningkat,” ungkap Nengah Nadi. 028**