GIANYAR – Kunjungan ke Perpustakaan Gianyar sampai saat ini masih minim. Tak hanya masyarakat umum, minat pegawai negeri juga sangat renah berkunjung untuk menambah wawasan ke Perpustakaan Gianyar. Kondisi tersebut terlihat dari data statistik jumlah kunjungan yang tercatat di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Gianyar.
Kabid Layanan & Pelestarian Perpustakaan, IGN Rakawija, Senin (28/3/2022) mengatakan, dari data tahun 2021, jumlah pegawai negeri ke Perpustakaan Gianyar hanya 10 orang. Hal ini lebih baik dari TNI/Polri yang hanya empat orang per tahun. Terbanyak dari kalangan mahasiswa dan siswa sebanyak 287 orang.
Minimnya jumlah kunjungan ini membuat Perpustakaan Gianyar terlihat mati suri, padahal koleksi bukunya cukup melimpah. Tercatat ada 24.405 koleksi buku tersimpan di sini, terdiri dari buku karya umum 589 judul, filsafat (902), agama (2.749), ilmu sosial (3.842), bahasa (819), sains (642), dan teknologi (3.905).
Kemudian kesenian (844), sastra (2.708), geografi dan sejarah (1.026), fiksi (2.584), cerita anak (2.319), dan referensi (1.478). “Data yang ada itu jumlah kunjungan saja. Kalau indeks kegemaran membaca belum pernah dilaksanakan survei,” jelasnya.
Namun, sambung Rakawija, minimnya kunjungan ini juga akibat dari pandemi Covid-19. Meski pandemi, pelayanan Perpustakaan Umum di Balai Budaya masih jalan, tapi perpustakaan keliling untuk sementara belum jalan karena PTM belum normal. “Kami pakai bus untuk berkeliling, untuk perawatan kendaraan perpustakaan keliling hanya Rp 2,6 juta,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, jumlah koleksi buku dengan kapasitas ruangan tidak sesuai. Ruangan perpustakaan yang terletak di lantai bawah Balai Budaya Gianyar kurang representatif untuk perpustakaan. Ruangannya cukup tersembunyi, tidak terlihat dari luar, dan hanya ada beberapa pegawai.
Salah seorang ASN Gianyar mengakui kurang tahu keberadaan Perpustakaan Gianyar. Kendati mengaku gemar membaca, tapi dia hanya sekali saja pernah ke Perpustakaan Gianyar. “Hanya sekali saja, apakah masih di bawah Balai Budaya atau sudah dipindah?” celetuknya.
Dia pribadi berharap Perpustakaan Gianyar bisa memiliki tempat lebih representatif atau keberadaannya bisa diketahui banyak orang. “Pembangunan tidak hanya fisik tapi pembangunan SDM juga perlu ditingkatkan, dengan menggalakkan minat baca masyarakat atau pegawai,” saran pegawai yang enggan disebut identitasnya itu. adi