Kue Dibagikan ke Siswa SMP di Gianyar Negatif Narkoba

PETUGAS menunjukan kue yang dibagikan kepada siswa SMP di Gianyar. Hasil uji laboratorium di Bidlabfor Polda Bali, disimpulkan kue tersebut tidak mengandung zat-zat berbahaya, zat adiktif atau narkoba. Foto: ist

GIANYAR – Kue berbentuk hati yang dibagikan kepada para siswa SMP di Gianyar, dan sempat diduga mengandung bahan berbahaya, ternyata negatif mengandung narkoba. Hal ini dipastikan Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Gianyar, AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun, Jumat (8/4/2022).

Seizin Kapolres Gianyar, AKBP I Made Bayu Sutha Sartana, dia berkata sempat mendapat laporan pengaduan dari guru di SMP Negeri 3 Gianyar terkait pria misterius yang membagikan kue serta gelang kepada siswa. “Saat itu juga dikatakan siswa yang memakan kue mengalami gejala pusing,” sebutnya.

Bacaan Lainnya

Mendapat laporan, timnya bergerak cepat memeriksa para saksi dan mewawancarai pelajar yang sempat makan kue tersebut. Tim Opsnal Satuan Narkoba Polres Gianyar kemudian mengamankan pria yang diduga membagikan kue tersebut di wilayah Pemogan, Denpasar.

Pria itu bernama Melkisedek Ndun (33) asal Nusa Tenggara Timur. “Langsung kami interogasi perihal maksud dan tujuannya membagikan kue kepada siswa SMP di Gianyar. Kami juga amankan barang bukti berupa beberapa kue yang dibagikan,” terangnya.

Satuan Reserse Narkoba Polres Gianyar juga mengirim sampel delapan jenis kue untuk diuji laboratorium di Bidlabfor Polda Bali. Hasilnya, bisa disimpulkan kue tersebut tidak mengandung zat-zat berbahaya, zat adiktif atau narkoba. Tujuan Melkisedek Ndun, sambungnya, adalah untuk berbagi kasih, dan mendoakan Bali agar ekonominya pulih setelah dihajar pandemi Covid-19.

Baca juga :  Disapu Air Bah Bersama Motor, Siswi SMKN 1 di Bangli Ditemukan Tewas

Melkisedek Ndun mengakui bersama lima temannya berangkat dari Jakarta ke Bali untuk berbagi tali kasih. “Kami memiliki tujuan berbagi kasih kepada masyarakat Bali, ikut mendoakan Bali agar ekonominya segera pulih,” cetusnya.

Dia secara pribadi dan teman-temannya mohon maaf kepada masyarakat Bali, karena tidak bermaksud atau sengaja membuat kegaduhan di sosial media. “Saya bersama teman-teman lainnya tidak menyangka kegiatan kami akan berakhir seperti ini. Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Bali, tapi intinya tujuan kami baik untuk mendoakan Bali,” tandasnya. adi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.