POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Menguatkan pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang Holistik Integratif (HI), Bunda PAUD Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, menggelar acara penguatan PAUD HI di Gianyar, Senin (8/9/2025).
Acara juga diisi advokasi program jaminan sosial ketenagakerjaan untuk mewujudkan PAUD bermutu, dengan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru PAUD. Turut hadir gugus tugas PAUD HI dari berbagai OPD.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, I Wayan Mawa, mengatakan, mewujudkan PAUD berkualitas ada dua tantangan utama, yakni tantangan PAUD yang belum optimal. Secara historis, pendidikan anak usia dini sering kali hanya fokus pada aspek kognitif, seperti membaca dan berhitung. “Padahal masa ini adalah usia emas, di mana anak membutuhkan stimulasi menyeluruh,” ujarnya.
Tantangan lain, sebutnya, adalah kesejahteraan guru PAUD yang rendah. Sebagian besar guru PAUD, terutama yang mengajar di lembaga swasta dan status non-ASN, sering bekerja dengan honor minim, tanpa jaminan sosial dan perlindungan yang layak. Guru yang merasa tidak aman dan tidak sejahtera secara finansial, sulit fokus sepenuhnya pada tugas mendidik anak.
“Karena itu, acara ini bukan sekadar memberi pemahaman, melainkan investasi ganda, investasi pada masa depan anak-anak dan investasi pada kesejahteraan para pendidik yang merupakan pondasi utama dari pendidikan berkualitas,” tegasnya.
Adnyani Mahayastra menambahkan, penguatan PAUD HI adalah langkah untuk meningkatkan kualitas layanan PAUD melalui pendekatan yang menyeluruh dan terintegrasi. Konsep ini didasarkan pada pemahaman, pertumbuhan dan perkembangan anak tidak hanya bergantung pada aspek pendidikan formal, juga pada aspek lain yang saling terkait. “Program ini bertujuan memenuhi semua kebutuhan esensial anak secara bersamaan,” jelas istri Bupati Mahayastra tersebut.
Penguatan PAUD HI sangat penting, sambungnya, karena membantu menciptakan generasi yang tumbuh secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial. Dengan pendekatan holistik, anak-anak akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Dia mengingatkan ada lima hal untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara bersamaan, seperti pendidikan, dengan pembelajaran yang berfokus pada stimulasi otak dan kreativitas, kesehatan dengan pemantauan kondisi fisik dan imunisasi.
Selain itu pemenuhan gizi dengan pemberian makanan tambahan dan pemantauan berat badan. Pun pengasuhan dengan pembentukan karakter dan perilaku melalui interaksi positif, serta perlindungan, pencegahan kekerasan dan memastikan rasa aman bagi anak.
Dia berharap guru-guru PAUD bisa membentuk karakter anak-anak di masa usia emas. “Membentuk karakter anak di usia emas sangat sulit. Jadi, sangat butuh konsentrasi serius dari para guru, karena pembentukan karakter bisa kita bentuk ketika anak-anak pada usia dini,” ajaknya.
Terkait program 1 Desa 1 Lembaga PAUD, Adnyani berujar program tersebut terlaksana dari periode pertama dia menjadi Bunda PAUD Kabupaten Gianyar. Karena itu jumlah PAUD di Gianyar sampai saat ini sebanyak 228 PAUD. adi
