KLU – KPU Kabupaten Lombok Utara (KLU) diingatkan tetap menjaga netralitas dalam melaksanakan Pilkada Lombok Utara. Sebagai panitia dalam pesta demokrasi, KPU merupakan wasit dan tidak memihak kepada salah satu pihak dengan selalu menjaga kepercayaan masyarakat. Demikian diutarakan Ketua Koalisi Pemenangan pasangan Djohan-Danny (Joda), Raden Nuna Abriadi, Selasa (8/9/2020).
“Apabila ada indikasi tidak netral, kami melawan. Pada prinsipnya saya pribadi tidak percaya kepada siapapun, entah itu kawan, lawan, maupun penyelenggara,” tegas politisi PDIP itu.
Dalam pilkada tahun ini, serunya, secara terbuka PDIP Lombok Utara mengingatkan kembali penyelenggara agar tegas dalam menjaga kewibawaan. “Kami tegas mengingatkan, karena ini menyangkut kewibawaan lembaga,” tambahnya.
Bila dalam perjalanan nanti didapati ada sikap menjurus atau terkesan menguntungkan satu pihak, dia berjanji tidak segan melawan. Di sisi lain, dia minta masyarakat juga ikut andil mengawal agar jalannya pilkada di kabupaten termuda di Nusa Tenggara Barat ini dapat berjalan lancar. Dengan demikian kepala daerah yang menang itu adalah pilihan rakyat.
Pada pilkada ini, kedua kubu sudah mendaftarkan diri ke KPU. Najmul-Suardi (Nadi) didukung delapan partai yakni Demokrat, PAN, Nasdem, Golkar, PPP, PBB, Hanura, dan Partai Gelora. Sementara pasangan Joda didukung empat partai yakni PDIP, PKB, Gerindra, dan PKS. Meski diusung oleh partai dengan jumlah sedikit, Nuna mengaku tidak gentar dan justru optimis dapat memenangkan hati masyarakat.
“Walaupun hanya empat partai tetapi massa satu partai ini 100 ribu orang. Jadi kami tidak pernah takut,” pungkasnya.
Menanggapi itu, Ketua KPU Lombok Utara, Juraid, berkata lembaga yang dipimpin tidak memiliki kepentingan apapun, selain menyelenggarakan demokrasi secara adil dan transparan. Menurutnya, dalam aturan disebut mengedepankan independensi, maka ini merupakan asas yang harus ditaati.
“Kami menghormati apa yang menjadi kekhawatiran kawan-kawan. Namun, bagi kami netralitas di atas segalanya, sehingga tidak perlu diragukan lagi,” janjinya. “Asas netralitas dan independensi itu tetap kami jaga, karena itu harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi,” tandasnya. 034