POSMERDEKA.COM, MATARAM – Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Baskoro, mengajak kader PDIP di Kota Mataram tidak takut kepada lawan politik yang berusaha melemahkan semangat menjelang Pilpres 2024.
Ajakan itu dikemukakan Aryo Seno saat mengisi diskusi ngobrol politik pintar atau “Ngopi Pintar” yang dihadiri puluhan banteng milenial, dan pengurus DPC PDIP Kota Mataram, di DPC PDIP Mataram, Sabtu (9/12/2023) malam.
“PDIP adalah partai kader yang teruji di banyak medan. Kita harus semangat, enggak usah takut dengan tekanan. Yang utama, kita kerja dan kerja terus ke bawah bersama rakyat,” serunya membangkitkan semangat.
Ketua DPC Taruna Merah Putih Kota Surabaya ini berbagi kisah saat memenangkan Eri Cahyadi bersama Armudji saat Pilkada Kota Surabaya beberapa waktu lalu. Dia mendaku kala itu pasangan yang diusung PDIP melawan pasangan calon yang diusung semua parpol. Namun, karena mengedepankan politik kebenaran, Seno yang kala itu masih berumur 19 tahun, siap maju mengambil tanggung jawab memenangkan Eri Cahyadi.
“Bahkan saya yang bertindak sebagai juru bicara Mas Eri, harus debat satu panggung di stasiun tivi lokal melawan tokoh dari parpol koalisi yang juga mantan bupati. Tapi karena ini sudah perintah partai, ya saya harus hadir meski H-1 saya baru tahu jika harus tampil di acara debat saat itu,” ungkap Seno.
Adanya survei yang diklaim merugikan posisi PDIP dan Ganjar-Mahfud, lanjut dia, harus ditanggapi santai oleh para kader PDIP. Sebab, hal itu dituding merupakan hasil survei pihak tertentu. Sementara survei internal diklaim menunjukkan keunggulan capres Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud Md.
“PDIP tidak takut menghadapi siapa pun dalam kontestasi pemilu. Saya punya pengalaman berjuang di Pilwalkot Surabaya kala itu, siapa yang tahu Mas Eri. Tapi dengan semangat gotong royong dan kerja keras solid semua kader dan struktural partai, kita yang dikepung semua parpol juga bisa menang,” sambungnya.
Dia menyatakan keyakinan kader-kader PDIP yang diusung merupakan yang terbaik, jadi PDIP pasti menang dalam satu putaran. Apalagi usai menang Pilwakot Surabaya, justru tidak ada pesta kemenangan apa pun, karena partai memanggil untuk terus kerja gotong royong bersama rakyat.
Dia bersama anak-anak muda Surabaya juga menjadi relawan Covid-19, setiap hari keliling menjemput warga yang meninggal dan berobat ke rumah sakit tanpa dibayar. Semua dilakukan karena rakyat butuh bantuan, dan pemerintah daerah juga butuh sokongan.
Menurutnya, kader PDIP Kota Mataram tidak perlu resah atas tekanan dan keriuhan di media sosial. Sebab, semua agama di Indonesia mengajarkan adanya kekuatan Tuhan, Allah SWT, bagi siapa pun yang berjuang di jalan kebenaran.
“Tapi tetap gerakannya harus terukur dan satu komando, di bawah pimpinan Ketua dan Sekretaris DPC. Jika kerja pemenangan dilakukan bersama-sama, saya yakin Ganjar-Mahfud akan menang di Mataram,” lugasnya memungkasi. rul