Jadi Tuan Rumah PON 2028, Menpora Dito Belum Tandatangani SK Penetapan NTB-NTT

Mori Hanafi. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Provinsi NTB dan Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi ditunjuk KONI Pusat menjadi tuan rumah bersama Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-22 Tahun 2028. Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo justru belum menandatangani SK penetapan NTB dan NTB sebagai tuan rumah bersama PON 2028.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB, Mori Hanafi, membenarkan kabar tersebut. Menurut politisi Nasdem ini, Menpora minta dilakukan efisiensi terkait penyelenggaraan PON 2028.

Bacaan Lainnya

KONI NTB bersama pemerintah daerah sedang memfinalisasi masterplan PON 2028, selambatnya Desember 2024. “Besok saya akan rapat untuk finalisasi masterplan dan serahkan ke Menpora. Mudah-mudahan nanti SK-nya keluar,” ujar Mori, Senin (30/12/2024).

Anggota Komisi V DPR RI asal NTB itu berujar penyiapan atlet menjadi tugas cukup berat. Sebab, NTB sebagai tuan rumah akan bertanding di semua cabor. NTB otomatis lolos PON tanpa mengikuti Pra-PON. Karena itu, dia akan memetakan cabor yang masuk, nomor pertandingannya hingga bagaimana situasi atletnya.

Lebih jauh disampaikan, tidak akan ada pembangunan stadion baru di NTB menjelang PON 2028. KONI akan mengoptimalkan pemanfaatan venue yang sudah ada seperti GOR 17 Desember, Turida, Cakranegara, Kota Mataram. Pun memanfaatkan gedung dan ballroom hotel di wilayah Mataram dan Senggigi, Lombok Barat. “Opsi bangun baru mungkin sementara kami tiadakan,” sambungnya.

Baca juga :  Polisi Kawal Pergeseran Kotak Suara dari PPK ke KPU Tabanan

Dia menguraikan, akan ada 45 cabor yang akan dipertandingkan di PON 2028. Namun, jumlah cabor belum final, kemungkinan akan ada penambahan. Sebanyak 23 cabor akan dipertandingkan di NTB, 22 cabor di NTT.

Kalau dilihat sekarang, Mori berkata hampir 70 persen sudah siap dari sisi venue. Seperti balap motor, sudah jelas NTB punya sirkuitnya. Senam, sport dance, bela diri bisa dilaksanakan di ballroom hotel. Satu venue bisa untuk dua cabang olahraga. “Jadi, kalau cabang olahraga 30, kita hanya butuh 15 venue karena satu ballroom hotel bisa untuk dua cabor,” terangnya.

Menurut Mori, akan dilakukan revitalisasi GOR Turida Cakranegara, Kota Mataram serta venue-venue lainnya. Revitalisasi diperkirakan akan menelan anggaran sekitar Rp1 triliun, karena hanya merehab saja. Sesuai masterplan yang telah dibuat, penyelenggaraan PON 2028 di NTB diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp3 triliun.

Mori mengklaim melakukan efisiensi dari perkiraan anggaran yang dibutuhkan sebelumnya sekitar Rp6 triliun. “Ini nanti ada dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota,” pungkasnya. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.