POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Ketua Umum Pengprov Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Bali, I Gusti Ngurah Putu Suargita, akhirnya buka suara terkait alasan dicoretnya Wakil Jembrana, Zaenal Abidin dalam tim selancar ombak Bali menghadapi Babak Kualifikasi (BK) PON XXI Aceh-Sumut.
Pria yang akrab disapa Rahtu itu menuturkan, selain karena adanya perubahan regulasi BK yang diturunkan PB PSOI, juga kualitas Zaenal kalah dari Ivan dalam latihan rutin yang dilakukan selama dua bulan.
”Perubahan regulasi itu menyangkut jumlah atlet, dimana dulunya bisa mengirim 3 orang, berubah jadi 2 orang baik di nomor shortboard maupun longboard putra-putri. Perubahan regulasi dari PB PSOI ini juga mendadak turunnya,” jelasnya saat dikonfirmasi posmerdeka.com, via telepon.
Perubahan regulasi mendadak ini, membuat PSOI Bali melakukan rapat mendadak untuk memutuskan menentukan atlet yang akan diturunkan dalam BK. ”Berdasarkan keputusan tim pelatih, akhirnya memutuskanlah Ivan Krisnadewa Sudena,” ungkap Rahtu.
Keputusan tim pelatih, tambah Rahtu, berdasarkan evaluasi selama pelatda. ”Kalau tidak salah, pelatda digelar dua bulan sebelum BK PON. Jadi keputusan mencoret Zaenal berdasarkan keputusan bersama dengan tim pelatih,” paparnya.
Ditanya, soal Ivan yang tak masuk kontingen selancar ombak Bali di ajang BK sesuai SK PSOI Bali nomor : 070/SK/Kontingen-PON-XXI/VI/2023? ”SK pertama memang nama Ivan tidak masuk. Lalu ada perubahan SK, dimana nama Ivan masuk. Coba cek ke KONI Bali,” kilah Rahtu.
Rahtu mengakui masalah komunikasi memang menjadi pemicu munculnya polemik soal pergatian Zaenal ke Ivan. ”Karena perubahan regulasi yang mendadak juga menjadi salah satu alasannya, sehingga tidak sempat memberi tahu Zaenal soal dirinya tidak jadi bertanding,” imbuhnya.
Padahal, tambah dia, PSOI Bali ingin mengirimkan atletnya sebanyak-banyak pada ajang itu, apalagi BK dilangsungkan di Bali (Pantai Kuta). ”Namun sekali lagi, perubahan regulasi ini membuatnya Zaenal harus tercoret,” lanjut Rahtu.
Di sisi lain, pemilihan Ivan masuk tim Bali yang bertanding juga tidak asal-asalan. ”Buktinya, Ivan bisa menjadi yang terbaik dalam ajang BK hari pertama dan kemungkinan bisa lolos ke PON XXI. Pastinya, dari keputusan tersebut, karena PSOI Bali ingin memberikan yang terbaik untuk Bali,” pungkas Rahtu. yes