Ini Alasan Samuel Reimas Bertahan Sendirian di Mes Bali United

PENJAGA gawang Bali United Samuel Reimas. foto: antaranews.

PENJAGA gawang Bali United Samuel Reimas harus bertahan sendirian di mes tim yang berjuluk Serdadu Tridadu itu mengingat semua pemain memilih pulang ke rumah masing-masing karena kompetisi Liga 1 diliburkan.

Pemain asal Sorong Papua Barat itu bertahan di mes bukan tanpa alasan. Berdasarkan data yang dilansir operator kompetisi Liga 1 yang dipantau di Jakarta, Senin, Samuel Reimas memilih bertahan karena saat ini terjadi pandemi Covid-19.

Bacaan Lainnya

Saat ini, pemain berusia 27 tahun ini mengaku rindu untuk kembali bermain sepakbola. Apalagi beberapa kompetisi di luar negeri mulai kembali beraktivitas seperti Liga Jerman atau Bundesliga serta Liga Korea Selatan.

“Semua juga sudah rindu main bola dan bertanding lagi. Kalau ditunda sampai tahun depan, apa boleh buat. Tapi kalau bisa ada turnamen sebagai pemanasan sebelum kompetisi baru bergulir tahun depan,” kata Samuel Reimas, yang dilansir dari antaranews.

Mantan kiper Badak Lampung FC ini berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Namun, untuk keberlangsungan kompetisi semua akan tergantung dari keputusan pemerintah, PSSI serta PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi.

Keputusan berlanjut tidaknya kompetisi dipastikan akan disesuaikan dengan masa tanggap darurat yang dikeluarkan pemerintah. Masa tanggap darurat awal sesuai jadwal akan berakhir 29 Mei nanti dan bisa juga diperpanjang jika kondisi belum memungkinkan.

Baca juga :  PPDB SMP Negeri Kota Denpasar Mulai Digelar, Hari Pertama Jalur Prestasi Berjalan Lancar

“Saya pasrah dengan apapun hasil keputusan. Memang saya punya harapan kompetisi bisa berjalan lagi. Tapi situasi sekarang ini, sangat sulit kalau liga bergulir kembali. Kalaupun digulirkan lagi, pasti harus melihat situasi dan kondisi sudah benar-benar aman,” kata mantan pemain Persebaya Surabaya itu.

Bali United merupakan juara bertahan kompetisi Liga 1. Guna mengarungi kompetisi tahun ini, manajemen melakukan penambahan pemain, namun untuk posisi pelatih tetap dipercayakan pada Stefano “Teco” Cugurra.

Tim yang bermarkas di Stadion I Wayan Dipta Gianyar Bali ini merupakan satu dari 18 peserta kompetisi tertinggi di Tanah Air yang menunggu kelanjutan bertanding. Saat dihentikan, kompetisi musim 2020 itu masuk pada pekan ke tiga. yes

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.