POSMERDEKA.COM, BANGLI – Mempersiapkan diri akan ikut dalam bertarung dalam Pilkada Serentak 2024, Sekda Bangli, Ida Bagus Gede Giri Putra, memilih mengundurkan diri selaku ASN. Surat pengunduran diri adik kandung mantan Bupati Bangli, Ida Bagus Agung Ladip, tersebut dilayangkan ke BKD Bangli pada Senin (22/7/2024).
Dimintai konfirmasi, Ida Bagus Gde Giri Putra membenarkan bahwa dia mengundurkan diri sebagai ASN maupun jabatannya sebagai Sekda Bangli. Selain itu, dia juga pamitan dengan Bupati Sang Nyoman Sedana Arta. “Surat sudah saya sampaikan tadi ke BKD, dan saya juga telah bertemu Bapak Bupati untuk menyampaikan keinginan tersebut,” ujarnya.
Disinggung alasan mengundurkan diri, Putra menyatakan alasan mendasarnya adalah karena akan ikut berproses dalam Pilkada Bangli. Dia ingin menjaga netralitas selaku ASN, meski akan pensiun pada 1 November mendatang. “Demi menjaga netralitas selaku ASN saya pilih mengundurkan diri. Padahal sesuai aturan, ASN, TNI, Polri bisa mengundurkan diri selaku ASN saat ditetapkan menjadi calon,” bebernya.
Terkait hak-haknya selaku ASN karena mengundurkan diri, dia menyatakan telah memenuhi syarat untuk pensiun sesuai UU Nomor 3/2020. Dalam UU tersebut, ASN bisa mengundurkan diri atas kemauan sendiri dengan masa kerja 20 tahun dengan umur maksimal 50 tahun. Dia pribadi memiliki masa kerja selama 32 tahun, dan umurnya sekarang mencapai 59 tahun 9 bulan. “Mengacu ketentuan tersebut, saya berhak dan layak untuk pensiun,” tegasnya.
Ditanya langkahnya dalam Pilkada Bangli, dia menjawab saat ini mengikuti survei yang dilakukan Partai Golkar dan partai koalisi yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Bangli. “Untuk proses biar elite-elite politik yang menentukan,” paparnya.
Dia memilih ikut dalam proses Pilkada Bangli, ungkapnya, tidak lepas dari masyarakat yang mendukung dan mendorong untuk maju dalam Pilkada nanti. “Saya sangat menghormati dukungan tokoh masyarakat tersebut, baik yang disampaikan langsung maupun melalui media sosial. Jadi, kalau saya tidak ikuti proses untuk tarung Pilkada nanti, rasanya kurang ksatria. Kalah-menang itu masyarakat yang memilih,” lugasnya menandaskan. gia