POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 November menjadi momen refleksi sekaligus penghargaan terhadap dedikasi guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada tahun 2024, peringatan HGN yang juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 PGRI mengangkat tema “Guru Bermutu, Indonesia Maju”.
Ketua PGRI Kota Denpasar, I Ketut Suarya, Minggu (24/11/2024) mengungkapkan, peningkatan kesejahteraan guru menjadi salah satu poin utama menjadi sorotan. Masalah kesejahteraan ini tidak hanya menyangkut gaji atau tunjangan, tetapi juga mencakup solusi terhadap permasalahan seperti maraknya guru yang terjerat pinjaman online ilegal.
“Berdasarkan data OJK, sebanyak 42 persen guru terlibat pinjaman online ilegal, yang menunjukkan perlunya perhatian serius dari pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup guru agar mereka dapat fokus mendidik tanpa tekanan finansial,” kata Suarya mengutip sambutan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., dalam memperingati HUT ke-79 PGRI.
Selain itu, dalam sambutan Ketua Umum PB PGRI, sambung Suarya, juga menyoroti pentingnya perlindungan hukum bagi guru. Meski ada peraturan yang memberikan perlindungan, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017, faktanya masih banyak guru yang harus menghadapi proses hukum saat menjalankan tugasnya.
Oleh karena itu, PGRI mengusulkan pembentukan Undang-Undang Perlindungan Guru, yang tidak hanya melindungi guru tetapi juga menciptakan lingkungan pendidikan yang aman bagi semua pihak, termasuk siswa dan tenaga kependidikan lainnya.
Dalam konteks perubahan sistem pendidikan, Ketua PGRI berharap revisi Undang-Undang Sisdiknas tetap mempertahankan Tunjangan Profesi Guru (TPG), mempercepat penyelesaian program sertifikasi, serta merekrut semua guru honorer melalui mekanisme PPPK atau ASN murni.
Hal ini penting untuk memastikan tidak ada kesenjangan antara guru swasta dan negeri. PGRI juga mengajak para guru untuk melakukan transformasi pembelajaran dengan terus belajar, berinovasi, dan menjadi teladan dalam pendidikan karakter.
Guru diminta untuk tidak hanya menguasai kompetensi teknis tetapi juga membangun mindset yang terbuka dan adaptif terhadap perubahan. Dengan tema Hari Guru Nasional 2024 “Guru Hebat, Indonesia Kuat” dan tema HUT ke-79 PGRI “Guru Bermutu, Indonesia Maju”, maka memiliki harapan bahwa guru dapat menjadi suluh penerang bagi bangsa, menciptakan generasi penerus yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat.
Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mu’ti, dalam peringatan HGN menitikberatkan pada 3 hal yaitu peningkatan kualifikasi guru, kompetensi guru dan kesejahteraan guru. Bertalian dengan HGN tahun ini bertema “Guru Hebat Indonesia Kuat”, tema tersebut memiliki tiga makna. Pertama, penegasan mengenai arti dan kedudukan penting para guru. Sesuai Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14/2005, guru adalah pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing, dan menilai hasil belajar para murid.
Kedua, guru tidak hanya berperan sebagai agen pembelajaran, tetapi juga agen peradaban. Para guru tidak hanya mendidik para murid sehingga memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter yang murid. Ketiga, guru sebagai penentu kualitas sumber daya manusia, generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan dan bertanggung jawab memajukan bangsa dan negara. Guru hebat menentukan kualitas pembelajaran, lulusan, dan kualitas sumber daya manusia.
Kementerian juga berusaha menjamin keamanan para guru agar dapat bekerja dengan tenang dan terbebas dari segala bentuk intimidasi dan tindakan kekerasan oleh siapapun. Guru pun tidak seharusnya melakukan tindakan kekerasan kepada siswa dalam bentuk apapun.
Terkait dengan perlindungan guru, Kemendikdasmen akan menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang di dalamnya memuat kesepakatan agar masalah-masalah kekerasan dalam pendidikan diselesaikan dengan cara damai dan kekeluargaan atau restoratif justice sehingga guru tidak menjadi terpidana. tra