Hasil Panen Anggur Anjlok, Petani Merugi Puluhan Juta

PETANI anggur di Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, mengalami kerugian besar dalam panen yang dilakukannya pada bulan Agustus lalu. Hal ini diperkirakan karena faktor cuaca yang tidak menentu menjadikan pemicu menurunnya hasil panen yang didapatnya. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Petani anggur di Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, mengalami kerugian besar dalam panen yang dilakukannya pada bulan Agustus lalu. Hal ini diperkirakan karena faktor cuaca yang tidak menentu menjadikan pemicu menurunnya hasil panen yang didapatnya.

Hal tersebut diungkapkan salah satu petani anggur setempat, I Made Swastika, Selasa (17/9/2024). Kata dia, kerugian yang dialami dari hasil panen yang gagal ini mencapai Rp50 juta lebih. ‘’Gagal panen karena bunganya rusak. Lambat penyemprotan dan faktor cuaca juga,’’ ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Gagal panen yang disebutkannya adalah produksi dari anggur yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang sebelumnya. Di mana dari yang biasanya mendapat 2 ton anggur, kini menjadi 400 kg saja. ‘’Lahan 20 are biasanya paling sedikit 1,5 ton sampai 2 ton. Bulan lalu saya hanya mendapat 400 kg,’’ bebernya.

Meskipun sebelumnya mengalami gagal panen, akan tetapi ia masih menggeluti profesi tersebut. ‘’Untuk saat ini pohon anggur baru berbunga, belum berbuah. Bulan November baru panen,’’ terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, setelah melakukan pemantauan mengakui adanya gagal panen. Hal tersebut terjadi karena cuaca tidak menentu dan proses yang kurang maksimal.

Baca juga :  Gerbong Mutasi Dimulai dari RSU Bangli

Namun untuk saat ini diakuinya sudah dalam kondisi bagus. Ia pun berharap agar petani anggur setempat masuk dalam kelompok sehingga bisa dilakukan pembinaan.

‘’Bagi petani jika mengalami masalah atau kendala serupa agar segera menghubungi penyuluh pertanian yang mewilayahi di setiap desa, karena masalah atau kendala masing-masing wilayah berbeda, sehingga bisa lebih cepat mendapatkan alternatif solusi atau pembinaan lebih lanjut,’’ pungkasnya. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.