POSMERDEKA.COM, BULELENG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Buleleng menerbitkan surat rekomendasi untuk Pilkada Buleleng kepada enam tokoh Buleleng, Sabtu (6/7/2024).
Mereka yang kebagian “kucuran” rekomendasi Hanura tersebut adalah Dewa Sukrawan, Kadek Doni Riana, Anak Agung Wiranata Kusuma, dan Nyoman Sugawa Korry, masing-masing untuk bakal calon Bupati. Dua nama lainnya direkomendasi untuk bakal calon Wakil Bupati adalah Gede Suardana dan I Made Sundayana. Mereka semua mendaftar ke hanura pada April lalu.
Ketua DPC Hanura Buleleng, Gede Wisnaya Wisna, mengatakan, pemberian rekomendasi agar para bakal calon bisa melakukan penjajakan ke partai lain untuk mencari tambahan dukungan.
Sebab, untuk mengusung bakal calon, Hanura harus menambah dukungan atau koalisi. Hanura hanya meraih dua kursi pada Pileg 2024, sedangkan untuk bisa mengusung pasangan calon partai harus memiliki minimal 20 persen atau sembilan kursi dari 45 kursi di DPRD Buleleng.
“Kami hargai respons semua tokoh masyarakat yang mau jadi kepala daerah, itu sebabnya dikasi (rekomendasi). Tapi kami tidak punya kursi banyak, jadi rekomendasi ini sebagai modal mereka” ujarnya.
Wisnaya menegaskan pemberian rekomendasi tersebut bukan sebuah harapan. Bagi dia rekomendasi sebagai salah satu jalan para tokoh tersebut untuk membuka peluang bertarung di Pilkada Buleleng. Dalam surat rekomendasi ada lima poin yang diberikan Hanura. Surat tersebut bisa digunakan untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi di internal partai.
Para bakal calon bisa melakukan komunikasi untuk mencari dukungan partai koalisi. Jika tidak berhasil memenuhi syarat dukungan partai minimum koalisi, maka surat rekomendasi dinyatakan tidak berlaku. “Surat rekomendasi berlaku sejak tanggal ditetapkan hingga berakhir pada 28 Juli 2024,” paparnya.
Wisnaya menambahkan, jika bakal calon yang diberikan rekomendasi berhasil menggaet koalisi dan memenuhi ambang batas pencalonan, maka Pilkada Buleleng dapat diisi lebih dari dua pasangan calon.
Sejauh ini hanya Sugawa Korry yang memenuhi 20 persen. Namun, dia tidak tahu apakah yang lain sudah bisa mendapat 20 persen. “Siapa tahu berusaha juga ketemu 20 persen. Apakah nanti head to head atau tiga pasangan,” lugasnya.
Di kesempatan terpisah, Dewa Nyoman Sukrawan yakin dia yang akan diusung partai untuk menjadi calon Bupati di Pilkada 2024. Ketua Bapilu Partai Demokrat Bali ini berujar, saat ini dengan rekomendasi yang diterima dari Hanura, dia punya dua kursi.
Untuk memenuhi ambang batas dukungan 20 persen, dia optimis akan didapat. Alasannya, dia telah mendaftar di semua partai yang membuka pendaftaran bakal calon. Selain di Demokrat, Nasdem, dan mantan partainya, PDIP, Sukrawan juga menyerahkan data diri ke Gerindra dan Golkar.
“Saya akan legowo jika partai-partai ini memberi kepercayaan, akan berjuang maksimal, (tapi) ketika tidak pun saya tidak masalah. Tapi kalau sudah berjuang, artinya saya sudah yakin,” ucap mantan calon Wakil Gubernur pada Pilgub Bali 2013 silam itu.
Sukrawan memprediksi akan ada tiga pasangan calon di Pilkada Buleleng 2024. Dua pasangan calon akan diusung Golkar dan PDIP. Semakin banyak kandidat yang bertarung dinilai akan lebih bagus. “Semakin banyak pilihan masyarakat kita untuk menentukan pemimpin yang diharapkan lima tahun ke depan,” tandasnya.
Kadek Doni Riana alias KDR juga mengaku yakin bisa merangkul partai lain untuk memenuhi ambang batas dukungan 20 persen. Dengan rekomendasi Hanura itu sangat berpeluang ada membangun opsi poros ketiga. Dia mengaku akan segera komunikasi dengan partai yang meraih kursi di DPRD Buleleng.
“Sinyal (rekomendasi) ini kami pergunakan untuk menciptakan poros ketiga dengan mendekati Nasdem, PKB dan juga Gerindra, Demokrat. Intinya semua masih bersifat dinamis, sehingga poros ketiga ini sebagai upaya alternatif,” pungkasnya. edy