Gubernur Koster Ledek Bupati Suwirta

Gubernur Koster tertawa bersama Bupati Suwirta saat pembukaan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-48, di Ksiranawa, Taman Budaya Denpasar, Selasa (10/3/2020). Foto: Ist
Gubernur Koster tertawa bersama Bupati Suwirta saat pembukaan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-48, di Ksiranawa, Taman Budaya Denpasar, Selasa (10/3/2020). Foto: Ist

DENPASAR – Berbeda“warna” politik tidak menghalangi Gubernur Bali, Wayan Koster, membangun komunikasi cair dengan Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta. Koster adalah ikon PDIP Bali, sedangkan Suwirta pentolan Partai Gerindra di Bali. Keberanian Koster meledek Suwirta saat acara resmi adalah ukurannya, seperti saat pembukaan Jambore Kader PKK serangkaian Hari Kesatuan Gerak PKK ke-48, di Ksiranawa, Taman Budaya Denpasar, Selasa (10/3/2020).

“Ini Pak Bupati Klungkung wajahnya seperti (layak) dikasihani,” guraunya saat memberi sambutan, dengan bahasan anggaran bagi juara Jambore PKK yang akan dikirim mewakili Bali ke tingkat nasional. Suwirta yang duduk di saf ketiga undangan hanya tertawa mendengarnya. Koster mengeluarkan candaan itu karena menilai kemampuan keuangan Klungkung termasuk sangat kecil untuk membiayai.

Bacaan Lainnya

Koster mendaku Pemprov Bali akan menanggung biaya transport duta PKK tersebut, termasuk jika dari Klungkung. Jadi, pemerintah kabupaten/kota tidak perlu menanggung anggarannya. Apalagi kabupaten yang ekonominya minim seperti Bangli dan Klungkung. “Ini Bupati Klungkung rajin sekali datang, jadi harus ada kepastian untuk anggaran ini,” pujinya disambut tepuk tangan hadirin.

Baca juga :  Liga 3 Bali: Putra Angkasa Lolos, Tinggal PS Jembrana dan PS Badung Berebut Satu Tiket Sisa di Grup B

Terkait memberi porsi PKK bergerak dalam pembangunan daerah, Koster bilang untuk tahun 2020 Pemprov menganggarkan Rp 10 miliar untuk membiaya kegiatan PKK. Anggaran dibagi Rp 500 juta dalam bentuk keuangan khusus untuk PKK kabupaten/kota. Meski nominalnya terlihat besar, tapi bila dibandingkan dengan program dan kegiatan yang dijalankan, nilai itu menjadi kecil. Karena itu, dia mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk menaikkan anggaran PKK.

Kembali ke soal Suwirta, ketika sesi membuka resmi acara dengan memukul kulkul hendak dimulai, staf Gubernur menghampiri Suwirta. Ketika diminta naik ikut ke panggung, Suwirta menggoyangkan tangan tanda menolak. Namun saat dibilang yang minta itu Gubernur langsung, dia bergegas berdiri dan beranjak ke panggung. Di panggung, Koster menyambut dengan semringah, dan tertawa bareng saat memukul kulkulhen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.