POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – KPU Kabupaten Karangasem menggencarkan program Goes to Campus untuk sosialisasi pendidikan politik di Kampus Lembaga Pelatihan Kerja Swasta World Training Center, Kamis (20/6/2024) pagi
Sosialisasi yang difokuskan menyasar pemilih dari kalangan Generasi Z (Gen Z) diikuti 70 peserta secara tatap muka. Pesan utamanya adalah mengajak generasi gen z terlibat aktif pada Pilkada Serentak 27 November nanti.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan SDM KPU Karangasem, I Kadek Sukara, mengatakan, pendidikan politik untuk pemilih terus dilakukan dalam upaya membangun kesadaran kritis-reflektif, tentang hak dan kewajiban pemilih di hadapan negara dengan sistem demokrasi.
Pemilih diajak meletakkan pemilih dirinya subjek yang membangun nalarnya sendiri. “Harapannya agar dapat melahirkan pemimpin berintegritas, untuk kesejahteraan kita semua dari Pilkada Serentak pada 27 November 2024 nanti,” jelasnya.
Sukara memaparkan, pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Karangasem nanti, pemilih jangan sampai tergoda dengan politik uang. Mereka diajak memilih dengan mandiri untuk mencari pemimpin yang amanah. Sebab, Pilkada sebagai sarana kedaulatan rakyat.
“Rakyat punya kekuasaan tertinggi, dan jangan mau dibeli. Sebab, kita yang menentukan nasib lima tahun ke depan di Karangasem,” ajak Sukara seraya meminta Gen Z menjadi pemilih cerdas dan berkarakter. ”Untuk itu mereka diajak menyambut Pilkada Serentak 2024 dengan riang gembira,” imbuhnya.
Pilkada sebagai ajang reguler lima tahun sekali, ulasnya, adalah konflik legal, konflik yang sah dan sesuai amanat konstitusi. “Harapannya jadilah pahlawan demokrasi, dan ikut menyadarkan keluarga agar mau memilih. Ini yang sangat kita harapkan untuk datang nyoblos pada 27 November 2024 nanti,” pinta Sukara.
Dia juga mengingatkan, pemimpin yang baik biasanya dipilih oleh pemilih yang baik. Sebagai konsekuensi dari reformasi, posisi pemilih tidak lagi sebatas objek Pilkada. Artinya konstituen tidak lagi berperan hanya sekadar mencoblos di TPS, tapi menjelma menjadi bagian penting dalam setiap tahapan. “Pendidikan pemilih harus jadi perhatian secara khusus, bahwa kedaulatan itu berada di tangan rakyat,” tegasnya.
Memperhitungkan kapasitas bakal calon, sambungnya, juga perlu. Pun tidak terjebak pada kesamaan identitas atau karena faktor hadiah. Dia juga berharap semakin tinggi tingkat partisipasi pemilih, sesuai target KPU Bali, yakni sebesar 75 persen, atau meningkat dari Pilkada 2020 yang hanya sebesar 71 persen.
Hanya, partisipasi meningkat agar bisa lahir murni karena kesadaran berdemokrasi meningkat. “Pemilih di Karangasem saya harap jangan mudah terseret pada kepentingan pragmatis,” pesannya.
Kepedulian Gen Z diharapkan untuk lebih berperan aktif lagi. Sebab, mencoblos satu menit dapat berakibat pada kehidupan kita untuk lima tahun mendatang. Di akhir acara, peserta sosialisasi menyatakan siap datang ke TPS, dan ikut mengajak keluarganya guna menggunakan hak suaranya pada Pilkada Serentak 2024. nad