FPK Denpasar Gelar Pagelaran Pembauran Kebangsaan, Dimeriahkan Beragam Atraksi Seni dan Kuliner Nusantara

PENGURUS FPK Kota Denpasar saat rapat koordinasi dan pemantapan pelaksanaan Pagelaran Pembauran kebangsaan di Kantor Kesbangpol Kota Denpasar. Foto: ist
PENGURUS FPK Kota Denpasar saat rapat koordinasi dan pemantapan pelaksanaan Pagelaran Pembauran kebangsaan di Kantor Kesbangpol Kota Denpasar. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Denpasar menggelar acara Pagelaran Pembauran Kebangsaan pada Sabtu (10/8/2024) besok di Lapangan Puputan Badung ( I Gusti Ngurah Made Agung). Acara dimulai pukul 18.00 Wita sampai selesai.

‘’Pagelaran Pembauran Kebangsaan ini bertujuan untuk memberdayakan generasi muda bangsa, kelompok etnis, paguyuban-paguyuban, sanggar seni dan FPK Kota Denpasar. Dan, diharapkan dengan acara Pagelaran Pembauran Kebangsaan ini menjadikan Denpasar sebagai Kota Toleran,’’ ujar Ketua FPK Kota Denpasar, I Made Arka, Kamis (8/8/2024).

Bacaan Lainnya

Beragam atraksi seni dari berbagai paguyuban akan ditampilkan pada acara Pagelaran Pembauran Kebangsaan ini. Di antaranya, atraksi Barongsai dari INTI Bali, Tari Taksu Buana (Sanggar Tari PHDI Denpasar), Tari Piring (Minangkabau), Tari Gandrang Bulo (Bugis), Tari Pajajaran Badaya (Bamus Sunda Bali), Tari Kataga (Flobamora Bali), Tari Topeng Jaripah (Ikawangi Bali), Tari Kuda Lumping (Banyumas)dan  Tari Reog Ponorogo (Jatim).

Atraksi barongsai sinergi Budaya Tionghoa Bali (BTB) & INTI Denpasar, salah satunya yang akan tampil adalah atraksi seni yang berasal dari daratan Tiongkok. Penampilannya dipercaya untuk mengusir dan menetralisir hal-hal atau pengaruh buruk. Sebaliknya diharapkan dapat membersihkan suasana area sekaligus mendatangkan energi atau aura positif.

Baca juga :  Siswa SMPN 1 Klungkung Wakili Bali di Lomba Seni Nasional

Menurut Ketua Paguyuban Sutikno Gunawan didampingi penanggung jawab, Astika, awalnya Barongsai kerap  ditampilkan pada perayaan Imlek (Tahun Baru Chinese).  Belakangan juga dipakai memeriahkan acara atau upacara keagamaan, perkawinan, peresmian dan acara atau upacara lainnya.

Ada juga tari Ebeg yang akan dibawakan paguyuban Banyumasan. Ebeg adalah salah satu bentuk tarian rakyat yang hidup dan berkembang di wilayah sebaran kebudayaan Banyumas. Ebeg di daerah lain sering disebutnya dengan istilah Jaran Kepang, atau Kuda Lumping, dan juga Jathilan.

Sebagai bentuk tarian rakyat karena kesenian ini lahir di tengah alam pedesaan. Konon merupakan tarian sakral yang bisa diikutsertakan dalam upacara keagamaan. Biasanya pertunjukan Ebeg identik dengan kesurupan yang dibuat oleh seorang penimbul (pawang).

Ciri khas ebeg; ditarikan secara massal/kelompok, bisa laki-laki dan/atau perempuan. Diiringi gending-gending Banyumasan, Ebeg terbuat dari anyaman bambu yang menyerupai kuda, diberi warna hitam atau putih. Kostum pemain memakai kaos lengan panjang dan celana sampai ke lutut, pakai makutha di kepala, di pinggang pakai selendang, kedua tangan dan kaki dilingkari gelang krincingan, dan dilengkapi kacamata hitam.

Dari IKB Flobamora Bali akan membawakan tarian atau atraksi Kataga. Tari Kataga adalah tarian tradisional, tarian perang yang khas dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini biasanya dimainkan oleh para penari pria dengan berkostum adat dan dilengkapi senjata seperti parang dan perisai.

Baca juga :  Mantan Kadispar Buleleng Serahkan Denda-Uang Pengganti, Terpidana Kasus Korupsi PEN Pariwisata

Pagelaran Pembauran Kebangsaan kali ini mengambil tema “Generasi Muda Dalam Bingkai Pembauran Kebangsaan dan Semarak Nusantara Baru Indonesia Maju”. Acara juga dimeriahkan dengan stand kuliner Nusantara dari masing-masing paguyuban yang menyajikan kuliner khas daerah masing-masing. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.