Dua Warga Bali Positif COVID-19, Satgas Minta Masyarakat tidak ”Meboya”

SEKRETARIS Daerah Provinsi Bali yang juga Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra.

DENPASAR – Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menegaskan dua dari enam kasus positif COVID-19 di Pulau Dewata merupakan warga asal Bali.

“Ini penting saya informasikan kepada masyarakat, artinya bahwa masyarakat Bali saat ini sudah ada yang terinfeksi positif dua orang. Dengan demikian, COVID-19 sudah ada di Bali, sudah ada di sekitar kita,” kata Dewa Indra yang juga Sekda Bali itu, di Denpasar, Senin (23/3/2020).

Bacaan Lainnya

Dia mengemukakan, satu warga Bali yang positif COVID-19 diketahui terjangkit setelah pulang dari Italia sedangkan satu warga Bali lainnya itu setelah melaksanakan tugas dinas luar daerah di DKI Jakarta.

“Kedua orang ini sudah berada di Bali, tentu saja sudah mengadakan kontak dengan yang lain, sekurang-kurangnya dengan keluarganya. Kami berharap tidak ada yang positif lagi,” ujarnya.

Dewa Indra mengatakan, sesuai dengan protokol komunikasi COVID-19, tidak diizinkan untuk menyebutkan tempat atau posisi persis dua warga Bali yang positif COVID-19 itu arena dampaknya akan sangat luas.

“Kami sudah menghitung risikonya, akan sangat serius dampaknya. Yang penting, saya tegaskan adalah orang Bali, yang berada di Bali,” ucapnya, seperti dikutip dari antaranews.

Dengan demikian, menurut dia, masyarakat Bali harus benar-benar waspada. Informasi tersebut sudah cukup untuk segenap masyarakat di Pulau Dewata agar serius menghindar dari COVID-19.

Baca juga :  Waspada! BMKG Prakirakan Lima Provinsi Termasuk Bali Berstatus Siaga Banjir

“Kita harus percaya COVID-19 sudah ada di sekitar kita. Mari kita percaya pada arahan pemerintah, mari kita ikuti untuk saling menjaga jarak satu sama lain agar tidak ada penyebaran diantara kita,” tegasnya.

Oleh karena itu, kembali Dewa Indra meminta masyarakat Bali agar tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang banyak dengan penuh kesadaran, supaya tidak menimbulkan kumpulan, kerumunan orang yang saling berinteraksi dalam jarak dekat.

“Upaya ini membutuhkan kesadaran, tanggung jawab kita bersama, karena ancaman sudah ada di depan kita. Saya mohon tidak ada lagi yang tidak percaya atau “meboya” bahwa COVID-19 ada di Bali,” ujar mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali itu. Hingga saat ini, jumlah kasus positif COVID-19 di Pulau Bali total ada enam orang, yakni empat WNA dan dua WNI. (yes)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.