Dua Mantan Rektor Unud Berpulang

DUA mantan Rektor Unud, Prof. Dr. Nyoman Sutawan, M.Sc.; dan Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU, yang meninggal dunia. Foto: ist
DUA mantan Rektor Unud, Prof. Dr. Nyoman Sutawan, M.Sc.; dan Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU, yang meninggal dunia. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Segenap civitas akademika Universitas Udayana (Unud) berduka. Dua mantan rektor PTN terbesar di Bali itu meninggal dunia dalam waktu berdekatan. Keduanya yakni Prof. Dr. Nyoman Sutawan, M.Sc, Rektor Unud periode 1990-1997, dan Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU, Rektor Unud periode 2021-2023.

Prof. Nyoman Sutawan (85) dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (7/8/2024) di kediamannya di Denpasar. Pria kelahiran 7 April 1939 meninggal karena sakit yang dideritanya. Menurut informasi, sebelumnya Prof. Sutawan sudah bolak-balik rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Namun, akhirnya Prof. Sutawan meninggal dunia saat berada di rumah.

Bacaan Lainnya

Menurut informasi dari Humas Unud, sekarang jenazah Prof. Sutawan dititip di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah (Sanglah). Pada Sabtu (10/8/2024) besok, jenazah almarhum akan diantar ke kampung halamannya di Desa Penarukan, Kabupaten Buleleng. Upacara pengabenan terhadap almarhum akan dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2024.

Ida Pandita Mpu Jaya Brahmananda (Prof. Dr. Ir. I Gede Pitana, M.Sc) dalam unggahannya di media sosialnya Facebook menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Prof. Sutawan. Ida Mpu pun mengenang jasa almarhum yang telah menjadi orang tua kedua baginya. Almarhum juga membantunya dana untuk menyelesaikan S1 dan kemudian mencarikan beasiswa S2 di luar negeri.

Baca juga :  Bali Tambah 68 Orang Positif Covid-19, Tiga Kabupaten Nihil

“Beliau mengajarkan kepemimpinan, mengajarkan nilai-nilai kejujuran, mengajarkan kesederhanaan dan kebersahajaan, mengajarkan nilai-nilai hidup, mengajar tanpa menggurui,” tulis Ida Pandita Mpu Jaya Brahmananda.

Sementara itu, Prof. I Nyoman Gde Antara (60) meninggal dunia pada Kamis (8/8/2024) di Rumah Sakit Mangusada Badung (RS Kapal). Menurut informasi, akademisi kelahiran 7 Agustus 1964 itu mengalami sakit lambung yang mengakibatkan pendarahan hebat serta diare. Upaya medis dengan penambahan kantong darah sudah dilakukan dengan maksimal, namun kondisinya terus drop, dan akhirnya meninggal dalam penanganan tim medis.

Rektor Unud, Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., IPU pun menyampaikan duka cita atas kepergian Prof. Antara. Menurutnya, almarhum adalah seorang akademisi yang sangat berdedikasi dan telah memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan Universitas Udayana. Selama masa jabatannya sebagai Rektor Unud, Prof. Antara dikenal sebagai pemimpin yang visioner dan penuh integritas.

“Kami merasa sangat kehilangan atas kepergian beliau. Dedikasi serta semangat yang telah beliau tunjukkan akan terus menjadi inspirasi bagi kami semua di Universitas Udayana,” ucapnya.

Jenazah Prof. Antara dititipkan di kamar jenazah RS Kapal. Selanjutnya pada Jumat (9/8/2024) hari ini jenazah akan menuju Rumah Duka Kertha Semadi di Jalan Cargo Ubung, Denpasar. Selanjutnya, upacara ngaben ngelanus akan dilaksanakan pada 12 Agustus 2024 di Krematorium Santha Graha, Desa Adat Bedha, Tabanan. rap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.