POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Sopir angkutan siswa Gianyar Aman mendatangi kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar, Kamis (13/2/2025). Kedatangan sekira 70 sopir yang diterima Kepala Dishub Gianyar, I Made Arianta, tersebut menanyakan turunnya pendapatan di tahun 2025.
Salah seorang sopir, Wayan Artana, mengungkapkan, pendapatannya jauh menurun dibandingkan tahun 2024 meski perjalanan (trip) tetap. “Dulu trip-nya dua kali, pagi dan siang, sekarang tetap dobel trip tapi pendapatan menurun,” keluhnya.
Kadishub Arianta, mengatakan, kedatangan para sopir tersebut untuk audiensi terkait pendapatan. Dia pun menjelaskan kronologi pendapatan sejumlah sopir ini mengalami penurunan di awal tahun 2025.
Menurutnya, keadaan itu terjadi karena Dishub melakukan perubahan terhadap sistem pembayaran Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Tahun lalu, pembayaran masih menerapkan BOK dua kali, yakni pagi dan sore. Jadi, bagi kendaraan yang melayani dua kali perjalanan, maka mereka mendapat dua kali BOK.
Karena BOK dua kali itu, pada tahun 2022 sempat ada temuan audit sebesar Rp1,9 miliar. Pihak rekanan harus mengembalikan dana sebesar Rp600 juta lebih. Agar tidak terulang temuan serupa, tahun 2025 ini Dishub mengubah pembayaran BOK agar tidak ada temuan dan ketimpangan penghasilan yang terlalu jauh.
“Bercermin dari hal itu kami lakukan kajian, sehingga tahun 2025 BOK menjadi 1,5 sesi. Karena inilah pendapatan yang kemarin dua sesi itu menurun,” jelasnya.
“Harusnya hal ini disampaikan DAMRI. Namun kami tidak yakin DAMRI bisa memberi penjelasan yang mudah dipahami para sopir, sehingga kami dengan senang hati memberi penjelasan ke mereka supaya persoalan ini tak berlarut-larut,” sambungnya.
Lebih jauh disampaikan, sejak kebijakan BOK 1,5 ini diterapkan, ada 109 sopir yang pendapatannya mengalami peningkatan, dan 113 sopir menurun.
Namun, dia mengklaim penurunannya tidak signifikan, dan jumlah pendapatan sopir yang turun ini rata-rata tetap lebih tinggi dari yang mengalami kenaikan. Dulu yang satu perjalanan dapat Rp160 ribu per hari, sekarang menjadi Rp210 per hari.
“Dulu yang dua sesi, contohnya ada yang dapat Rp320 ribu. Sekarang setelah pola dirasionalisasi mendapat Rp280 ribu,” bebernya.
Tahun 2025 ini, imbuhnya, Dishub melakukan peningkatan layanan dengan mengintensifkan penggunaan armada, dari melayani 21 SMPN tahun 2021 sekarang menjadi 27 atau seluruh SMPN di Gianyar. Konsekuensinya, sopir semakin banyak trayek tapi sekolah yang dilayani bertambah. “Saat ini jumlah trayek dari 168 menjadi 181,” tandasnya. adi