MATARAM – Komisi V DPRD NTB mengkritik kinerja penanganan Covid-19 oleh Satgas Covid-19 Provinsi NTB. Kritik pedas itu dipicu banyaknya laporan orang yang meninggal dan dimakamkan menggunakan protokol Covid-19 di berbagai daerah di wilayah NTB, tapi data yang dirilis Satgas justru tidak bergerak alias statis.
“Insya Allah, besok kami jadwalkan jajaran Satgas Covid-19, yakni Dinas Kesehatan dan asisten yang menangani masalah kesehatan, untuk dimintai penjelasan terkait tidak bergeraknya data warga yang meninggal terpapar Corona itu,” seru Ketua Komisi V DPRD NTB, TGH Mahally Fikri, Senin (26/7/2021).
Dia menegaskan perlu melakukan silang data terkait jumlah warga yang meninggal itu. Sikap itu menyusul ada salah satu kolega partainya, Zainul Aidi, yang dimakamkan di Pekuburan Randu di Praya, Lombok Tengah pada Minggu (25/7/2021) meninggal karena terpapar Covid-19. Masalahnya, lanjut Mahally, dalam data Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB yang dirilis Minggu (25/7/2021), nama Zainul Aidi tidak masuk dalam daftar.
“Kami kroscek ini adalah upaya untuk mengetahui kenapa nama yang bersangkutan, dan nama banyak warga lainnya, yang dikeluhkan masyarakat meninggal dan dimakamkan dengan protokol Covid-19, malah tidak terpublikasikan di data harian Satgas,” sergah Ketua DPD Partai Demokrat NTB tersebut.
Menurut Mahally, pemanggilan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB adalah upaya untuk meluruskan kabar yang tidak mengenakkan di tengah masyarakat terkait buruknya kinerja Satgas tersebut. Apalagi, kata dia, kinerja Satgas Covid-19 Provinsi NTB ditopang anggaran yang tidak sedikit sejak dua tahun Covid-19 menyerang Indonesia, termasuk di NTB.
“Karena ini pandemi, maka tentu anggaran daerah melalui APBD sesuai instruksi pemerintah pusat direcofusing untuk mendanai kegiatan penanganan kesehatan. Makanya, setiap satu rupiah dana daerah itu juga harus dipertanggung jawabkan,” lugasnya dengan nada tinggi.
“Intinya, kami di Komisi V saat pemanggilan Satgas Covid-19 Provinsi NTB, tidak semuanya akan hadir. Kami tetap terbatas dan tentu berjarak sesuai prokes Covid-19,” katanya menandaskan. rul
























