POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Hari Ibu di Indonesia yang jatuh pada tanggal 22 Desember sejatinya tidak sederhana dan jauh lebih dalam dibandingkan peringatan mother’s day di Barat. Bagi kader PDIP, Hari Ibu mestinya dijadikan momentum untuk mengenang, menghargai dan melanjutkan perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pesan itu disampaikan Ketua DPP PDIP Bidang Perempuan dan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dalam peringatan Hari Ibu di Aula DPD PDIP Bali, Jumat (27/12/2024).
“Seyogianya kader PDIP menggunakan kesempatan ini untuk refleksi diri, untuk mencari sumber kekuatan para perempuan pejuang terdahulu. Makanya kita rayakan di Bali dalam kegiatan penuh makna,” cetus Bintang Puspayoga, sapaan karibnya, dalam kegiatan dengan tema “Perempuan Berdaya” itu.
Hari Ibu, ulasnya, merupakan peringatan tonggak sejarah Kongres Perempuan tahun 1928, yang menandai bersatunya pergerakan perempuan di semua daerah dan kemerdekaan. Juga peringatan bahwa ibu bangsa mendidik generasi muda dan memajukan kaumnya.
Lebih jauh disampaikan, pada Hari Ibu tahun 2024 ini PDIP memilih melakukan kegiatan anjangsana ke kalangan perempuan veteran. Dari mereka, sambungnya, kita belajar berkorban tanpa menghitung apa yang didapat. Sebagai kader PDIP, jangan sekali-kali menghitung untung atau rugi. “Mari kita bergotong royong, itu adalah spirit PDIP. Karena itu kita laksanakan kegiatan Hari Ibu ini di setiap tingkatan partai,” urainya dalam acara yang juga dihadiri istri para kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024, dari kader PDIP tersebut.
“Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa. Ini adalah momentum maju bersama PDIP. Selamat Hari Ibu ke-96,” imbuhnya dalam perayaan yang turut diikuti petinggi DPP secara daring.
Sebagai wujud konkret menghormati kiprah dan rekam jejak perempuan, PDIP mengundang perempuan dalam segala bentuk pekerjaan. Mulai dari petani, pengacara, Satpol PP, sampai tukang ojek online. Turut diundang perempuan veteran dari Denpasar, Ni Ketut Runtji, yang datang dengan didampingi keluarganya. Meski usianya sekitar seabad, dengan dibantu tongkat, Runtji masih kuat berjalan meski tertatih-tatih.
Disinggung soal Kongres PDIP pada tahun 2025, Bintang berujar proses Kongres berjalan demokratis. Soal peluang Megawati Soekarnoputri kembali dipilih menjadi Ketua Umum, dia tidak menjawab tegas. “Itu kan bergantung, PDIP kan sangat demokratis,” sahutnya.
Mengenai kemungkinan ada calon lain, kembali jawabannya mengambang. “Nanti deh, itu kan proses. Kalau saya jawab sekarang, itu kan lagi proses,” tandasnya. hen