Bekali Warga Binaan dengan Keterampilan, Lapas Tabanan Berikan Pelatihan “Welding” dan “Furniture”

LAPAS Kelas IIB Tabanan memberikan pelatihan kemandirian keterampilan kepada WBP, yang dibuka Kalapas Tabanan Muhamad Kameily, di Aula Candra Prabhawa Lapas Tabanan, Selasa (20/2/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, TABANAN – Lapas Kelas IIB Tabanan memberikan pelatihan kemandirian keterampilan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP), yaitu pelatihan keterampilan welding (pengelasan) dan furniture. Kegiatan yang bekerja sama dengan PT Dewata Mandiri Sejahtera (DMS) itu, dibuka Kalapas Tabanan Muhamad Kameily, di Aula Candra Prabhawa Lapas Tabanan, Selasa (20/2/2024).

Kegiatan tersebut diawali dengan laporan pelaksanaan kegiatan yang disampaikan oleh Kasubsi Kegiatan Kerja, Aldi Prawiratama. Aldi mengatakan bahwa pelatihan keterampilan tersebut diselenggarakan untuk mengembangkan minat dan bakat warga binaan yang berada di lapas.

Bacaan Lainnya

‘’Kami melihat potensi dan minat dari teman-teman WBP dalam hal mengelas dan pembuatan furniture, sehingga dengan pelatihan ini kami berharap teman-teman warga binaan dapat berkreasi dalam hal welding maupun pembuatan furniture,’’ ungkap Aldi.

Dia menyebutkan bahwa kegiatan pelatihan keterampilan tersebut akan dilaksanakan selama 12 hari, yang diikuti oleh 20 WBP. ‘’Dari ratusan orang warga binaan, teman-teman yang ada di sini adalah orang-orang yang terpilih untuk ikut kegiatan pelatihan ini. Jadi, kami berharap teman-teman bisa mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh sebagai bekal keterampilan nanti ketika sudah bebas dari lapas,’’ imbuhnya.

Sementara Kalapas Tabanan saat membuka kegiatan pelatihan tersebut, pun berharap meskipun kegiatan pelatihan hanya berlangsung selama 12 hari, tetapi warga binaan dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh.

Baca juga :  Selly Mantra Apresiasi Peran Multifungsi Ibu-ibu Masa Kini

‘’Kegiatan ini hanya berlangsung selama 12 hari, tetapi saya berharap teman-teman dapat terus belajar dan belajar. Jika gagal, dicoba lagi. Walaupun hanya berlangsung selama 12 hari, dengan semangat dan ketekunan, maka saya yakin kalian pasti bisa,’’ ujar Kameily kepada para WBP peserta pelatihan.

Kameily juga mengatakan bahwa lapas merupakan lembaga pembinaan tempat berlatih dan mengasah diri bagi para warga binaan, bukan sebagai tempat penghukuman.

“Saya berharap kepada teman-teman dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius. Kegiatan dan kesempatan ini agar betul-betul digunakan dengan sebaik-baiknya, karena kita tidak bisa menyia-nyiakan waktu. Waktu tidak dapat diulang. Jadi, mari kita manfaatkan, sehingga tidak ada penyesalan di masa depan,” tegasnya. gap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.