DENPASAR – PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) terus fasilitasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di pasar tradisional. Bertepatan dengan rahina Tumpek Landep, Sabtu (9/4/2022), Bank BPD Bali meluncurkan Program SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS di Pasar Galang Ayu di Jalan Pulau Galang No. 23 Denpasar.
Peluncuran dihadiri Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta; bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho; dan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Ardana Sukawati. ‘’Inilah bentuk komitmen tinggi kita untuk mengarahkan masyarakat, terutama di area pasar tradisional untuk lebih sigap mengoptimalkan transaksi non tunai menggunakan QRIS,’’ ujar Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma.
Menurut Sudharma di pasar masih terdapat transaksi yang menggunakan tunai atau cash. Untuk itulah, Bank BPD Bali menggencarkan transaksi menjadi nontunai atau cashless melalui SIAP QRIS, dengan tujuan tidak hanya membantu pencegahan penularan Covid-19, tetapi dari segi ekonomi dapat membantu para pedagang pasar belajar menyusun laporan keuangan.
‘’Dilihat dari tren ke depan, pembeli adalah kaum milenial yang sedikit membawa yang tunai dan sudah menggunakan teknologi digital dalam melakukan transaksi. Hal ini juga dapat meminimalisir peredaran uang palsu di area pasar tradisional,” ungkapnya.
Ditambahkan, digitalisasi pasar merupakan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. BUMN ataupun Pemda diwajibkan melakukan transaksi pada sektor UMKM, sehingga Bank BPD Bali senantiasa siap hadir untuk mendukung UMKM.
‘’Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen Bank BPD Bali mendukung program pemerintah, yang searah dalam perluasan transaksi digital selaras dengan tatanan kehidupan era baru sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru,’’ ucapnya.
‘’Program Pasar SIAP QRIS akan terus diperluas ke berbagai pasar maupun pusat perbelanjaan lainnyauntuk meningkatkan penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran nirsentuh yang lebih higienis dalam rangka mengawal pemulihan ekonomi nasional,’’ imbuh Sudharma.
Salah satu pemilik kios Pasar Galang Ayu, Putu Gede Budiada, mengucapkan terima kasih kepada Bank BPD Bali yang sudah berkomitmen mendigitalisasi Pasar Galang Ayu. Menurutnya, pembayaran nontunai menggunakan QRIS adalah untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan, sehingga kinerja dan kualitas UMKM yang ada di pasar Galang Ayu terjamin.
Di sisi lain, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, mengakui masyarakat Bali sudah mulai berpindah untuk melakukan transaksi secara online (daring). Menurutnya, tren belanja online akan terus berkembang ke depannya meski pandemi sudah berakhir. ‘’Kebiasaan masyarakat melakukan transaksi online tidak akan berkurang,’’ ucapnya menandaskan. nan