DENPASAR – Sebuah konser musik berpola adaptasi kenormalan baru siap digelar di Ubud, 15-17 Agustus mendatang. Gelaran bertajuk “Bali Revival 2020” akan didukung sejumlah musisi papan atas Bali.
Pimpinan Focus Production, Jos Darmawan, dalam temu media yang digelar di kawasan Kesiman Kertalangu, Denpasar, Jumat (7/8/2020) lalu, menjelaskan pagelaran itu dikonsep dengan gaya drive-in, di mana setiap penonton akan menyaksikan pertunjukan dengan membawa masuk kendaraan (mobil) miliknya ke area pertunjukan. Konsep tersebut dinilai dapat menjadi pola baru pengadaan event hiburan secara langsung namun tetap aman.
‘’Ini akan jadi sampling (contoh), bahwa event dapat dilakukan di tengah pandemi. Kita dapat nonton konser beneran, hanya polanya dibedakan. Kita tidak berkerumun (dan) membawa kendaraan di mana kita menonton,’’ katanya, berharap event tersebut dapat menstimulus daya kreatif pelaku seni Bali setelah hampir enam bulan kehilangan panggung nyata.
Dalam kondisi normal, rooftop Parkir Monkey Forest yang digunakan sebagai tempat pagelaran dapat menampung ratusan mobil. Namun, sebagai upaya menjaga jarak antara satu penonton dengan penonton lainnya, kawasan hanya akan diisi oleh 70 mobil. Setiap mobil hanya boleh diisi empat orang penonton.
Setiap mobil nantinya akan diparkir menurut tempat yang telah disediakan oleh panitia berupa ruang kotak-kotak dengan luas 4×5 m2. Setiap peserta tidak boleh keluar dari kotak-kotak yang ditentukan apalagi melakukan kontak fisik dengan penonton yang lain. Peserta juga wajib menggunakan masker, mencuci tangan, serta setiap transaksi akan menggunakan transaksi nontunai.
‘’Setiap peserta nanti harus mengisi form khusus yang menerangkan kondisi kesehatannya. Mereka harus disiplin ikuti aturan main kami. Jika memiliki risiko terpapar yang besar, terpaksa dapat kami keluarkan. Nanti kami juga akan sebar petugas untuk mengingatkan hal itu, yang nanti juga sekalian berjualan, tentunya menuruy protokol kesehatan yang ditetapkan,’’ jelas Jos Darmawan sembari mengatakan konser hanya akan digelar selama dua jam per harinya antara pukul 16.30- 18.30 Wita.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, melalui sambungan dalam jejaring pada acara tersebut menyambut hangat rencana pagelaran event tersebut. Tokoh asal Ubud ini pun berharap event tersebut dapat menstimulus ekonomi Bali di masa yang sulit tanpa mengabaikan sisi kesehatan.
Dikatakannya, pandemi Covid-19 selama dua triwulan terakhir sangat menenggelamkan, bahkan “meluluhlantakkan” pertumbuhan ekonomi di Bali. ‘’Kita sekarang berpikir bagaimana caranya, pertumbuhan ekonomi Bali dapat diperbaiki di triwulan III dan IV tanpa mengabaikan kesehatan. Saya harap event ini dapat menstimulus, dan jangan sampai karena event ini nanti ada kasus,’’ katanya sembari mengingatkan agar event tetap menjaga kawasan suci yang dekat dengan titik tersebut.
Harapan senada dinyatakan perwakilan artis yang akan tampil dalam “Bali Revival 2020”, Jun Bintang. Ia berharap pagelaran tersebut dapat menyemangati para seniman yang praktis selama beberapa bulan tak mendapat panggung nyata.
‘’Sejak pandemi, kami sebagai seniman pemasukannya nol. Teman-teman yang aktif dan kreatif, memang masih bisa bertahan. Untuk itu, semoga festival ini dapat menyemangati artis yang lain, bisa menjadi cara baru untuk tampil,’’ katanya dalam acara yang juga dihadiri Bendesa Adat Padang Tegal, Made Gandra.
Selama tiga hari digelar, tercatat ada sembilan musisi (solo dan grup) yang akan tampil. Pada Sabtu (15/8) Manja, di Ubud, dan Dialog Dini Hari akan mengisi di hari pertama. Sementara, Dek Ulik, Jun Bintang, dan Balawan akan mengisi di hari kedua (Minggu, 16/8). Di hari ketiga, yang tepat pada Hari Kemerdekaan RI ke-75 Lolot, The Hydrant, dan Navicula akan menjamu para pecinta musik Bali. Tiket dapat dipesan melalui daring seharga Rp400 ribu per mobil (4 orang). eri