DENPASAR – Ada hal menarik dalam bursa pemilihan Ketua Umum (Ketum) Pengprov Federasi Karate-do Indonesia (FORKI) Bali yang akan dilangsungkan dalam Musorprov FORKI Bali, di Griya Santrian Sanur, Selasa (26/4/2022). Kok bisa?
Ya, karena calon Ketua Umum (Caketum) Armand Setiawan diisukan ”dijegal” oleh pihak-pihak yang mungkin tidak menghendaki dia maju dalam bursa pemilihan Ketum FORKI Bali. Ironisnya, yang menjegal itu justru dari Inkai yang notabene perguruan dimana Armand Setiawan dibesarkan.
Lucu memang, biasanya upaya-upaya penejegalan itu datang dari perguruan karete pesaing atau Pengkab/Pengkot FORKI se-Bali selaku pemilik hak suara dalam Musorprov. Tapi ini justru datang dari almamater (perguruan) Armand Setiawan. Ada apa ini?
”Sampai Majelis Sabuk Hitam (MSH) Inkai ikut turun tangan dalam upaya penjegalan Armand. Saya tidak mengerti apa maunya mereka. Bagi saya, seharusnya perguruan senang dan bangga jika ada figurnya maju, apalagi didukung mayoritas suara,” bisik salah seorang utusan Musorprov FORKI Bali.
Dikonfirmasi terkait isu penjegalan itu, Armand Setiawan menanggapinya dengan santai. ”Saya sudah tahu itu, tetapi saya tetap akan maju, karena segala persyaratan juga terpenuhi dan saya juga sudah izin sama senior-senior,” kilah Armand kepada posmerdeka.com, Senin (25/4/2022) malam.
Armand sendiri juga tidak tahu, apa alasannya dirinya dilarang maju. ”Yah, kita lihat saja nanti saat Musorprov,” pungkas ayah tiga anak yang pernah membela tim karate Australia pada tahun 2000 di Melbourne. yes