POSMERDEKA.COM, TABANAN – Apotek Melati Farma dan Laboratorium Taksu yang berlokasi di Jalan Ngurah Rai No. 45 Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, hangus terbakar, Rabu (16/10/2024). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, dan penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik.
Peristiwa kebakaran yang dilaporkan Bendesa Adat Sanggulan, I Ketut Suranata (52) itu, terjadi sekitar pukul 07.00 Wita. Pemilik apotek, Dwi Agus Setiawan (38), dan pemilik laboratorium, I Made Buda Mulyana (34), mengalami kerugian material sekitar Rp7 miliar.
Dari keterangan Staf Analis Laboratorium Taksi, Gustu Nuggy (26), saat kejadian dia sedang berada di dalam laboratorium, dan mendengar jeritan suara ibu-ibu yang minta tolong. Saksi melihat kobaran api dari pintu yang tembus dari Apotek Melati Farma dan laboratorium, dan kemudian menyambar APAR untuk membantu memadamkan api. “Ternyata kobaran api sudah menjalar di dalam ruangan, dan kemudian saya menelepon pemadam kebakaran. Pemadam kebakaran datang sekira lima menit kemudian,” ungkap Nuggy.
Sementara pegawai apotek, Rus (58), mengatakan bahwa saat itu berada di apotek, dan melihat di sebelah gudang ada api. “Dalam suasana panic, saya kemudian menarik barang-barang yang ada di dalam laboratorium untuk diselamatkan,” ujar Rus.
I Nyoman Gastama (55) yang bertugas sebagai waker apotek, mengatakan jika dirinya sekitar pukul 06.00 Wita sempat mengecek seputaran ruangan apotek. “Pada saat pengecekan, tidak ada asap ataupun hal yang mencurigakan,” ujarnya.
Sementara keterangan I Made Buda Mulyawan (34) selaku pemilik Laboratorium Taksu, mengaku menerima kejadian tersebut dengan ikhlas. Hal senada dikatakan Dwi Agus Setiawan selaku pemilik Apotek Melati Farma.
Kabid Damkar Satpol PP Tabanan, I Wayan Suakta (43), menyebutkan dalam penanganan kebakaran di lokasi tersebut dengan mengerahkan lima unit armada mobil pemadam kebakaran. “Masing-masing unit sudah lima kali bolak-balik untuk mengisi air, dan kembali lagi ke lokasi kebakaran. Kami juga dibantu satu armada Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung,” ujar Suakta.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun, akibat kejadian itu timbul kerugian material sekitar Rp7 miliar. Atas kejadian tersebut, pemilik apotek maupun pemilik laboratorium tersebut tidak melaporkan peristiwa yang dialami ke ranah hukum, karena menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah,” ujar Kapolsek Kediri, Kompol I Nyoman Sukadana. gap