KLUNGKUNG – Warga Nusa Penida yang terkena dampak bencana banjir bandang, berdasarkan data terbaru, tersebar di enam desa. Desa yang terdampak yakni Desa Sakti, Desa Toya Pakeh, Desa Batu Nunggul, Desa Suana, Desa Ped dan Desa Kutampi Kaler. Para perbekel setempat melaporkan warganya mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Laporan ini diperoleh Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, saat menggelar rapat bersama anggota BWS Bali Penida, BPBD, TNI, Polri dan Pemadam Kebakaran terkait pemetaan daerah bencana, Selasa (14/12/2021).
Dalam rapat tersebut, Pemerintahan Desa Ped menyebutkan sebanyak 87 warganya masih terisolasi akibat banjir yang belum surut. Kondisi itu membuat warga kesulitan melaksanakan aktivitas, terutama dalam mendapat makan dan air bersih. “Atas kondisi ini, kami menginginkan dibantu sembako serta adanya dapur umum,” pinta Perbekel Desa Ped.
Pemerintahan Desa Suana juga melaporkan hal senada. Ada warganya kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, dan mengharap adanya bantuan sembako. Selain itu banyak pula senderan dan tembok penyengker jebol, sampan nelayan patah, serta masih ada sisa lumpur di jalan yang menyebabkan sejumlah pengendara motor terjatuh akibat jalan licin. Untuk itu, Pemerintahan Desa Suana berharap segera dilakukan penyemprotan lumpur.
Menyikapi laporan yang masuk, Bupati Suwirta langsung memerintah PDAM secepatnya memperbaiki jaringan air yang rusak. Pun menerjunkan mobil tangki untuk membagikan air bersih kepada warga. Kepada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, Suwirta minta secepatnya dibangun dapur umum. Dapur umum ini akan didirikan di Banjar Tanah Bias, Desa Ped untuk memenuhi kebutuhan makanan sebanyak 300 jiwa warga. baw