Wagub Cok Ace Apresiasi Universitas Mahadewa Indonesia

WAKIL Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. foto: gus alit

DENPASAR – Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menjadi narasumber sekaligus membuka pelaksanaan Webinar yang diselenggarakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia, di Ruang Kerja Wagub Bali, Selasa (18/8/2020).

Wagub Bali menyampaikan apresiasi kepada jajaran Universitas Mahadewa Indonesia yang dalam usianya yang masih sangat muda 1,5 bulan sudah melakukan lompatan luar biasa untuk memperkokoh pondasi dari perguruan tinggi serta membuka ruang untuk menerima masukan dari berbagai pihak terkait.

Bacaan Lainnya

Dalam webinar yang mengangkat tema ‘Model Pembelajaran Seni Pada Zaman Kebiasaan Baru’, Cok Ace menyampaikan bahwa wabah Covid-19 telah berdampak signifikan bagi kehidupan semua, tidak hanya berdampak secara ekonomi tetapi juga berdampak kepada para pegiat seni.

“Tadinya para seniman bebas mengekspresikan karya mereka, namun kita terhalang oleh rasa kekhawatiran. Keadaan ini mendorong kita untuk berpikir keras agar seni dan budaya tidak mati,” ujarnya.

Ditambahkannya, di masa pandemi Covid-19 ini berbagai tantangan dihadapi para seniman salah satunya pelaksanaan protokol kesehatan yang tak selalu selaras dengan praktik seni dan budaya Bali. Misalnya seni tari kolosal akan sulit dilakukan dan dipelajari bila para penari menggunakan masker dan menjaga jarak.

Baca juga :  Dewan Minta Polisi Tegas ke Turis Bermotor

Namun, disisi lain Wagub Bali meyakini bahwa di setiap tantangan pasti akan menghadirkan peluang bila kita mampu menyiasatinya dengan baik. “Tantangan di era pandemi Covid-19 ini bisa menjadi sebuah peluang bagi kita untuk mengembangkan seni dan budaya Bali. Saya yakin masyarakat Bali selalu tidak pernah kehabisan ide untuk mewujudkan seni. Segala keterbatasan dan tantangan hanya akan terus mendorong kita untuk semakin kreatif dan inovatif,” katanya.

Dengan pelaksanaan webinar pada pagi hari ini, Cok Ace berharap menghasilkan ide dan pemikiran menarik dalam pelaksanaan model pembelajaran di Era Bali Baru terutama dalam bidang seni. Perkembangan pembelajaran seni tentunya harus adaptif dan selaras terhadap perkembangan teknologi digital.

“Mungkin kita dapat menjadikan keadaan sekarang ini sebagai sebuah momentum untuk menghasilkan bentuk bentuk seni baru yang modern dan kekinian,” tandasnya. 019

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.