POSMERDEKA.COM, MATARAM – Volume sampah di Kota Mataram mencapai 200 ton per harinya. Namun setelah dilakukan pemilihan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya mulai terjadi pengurangan sekitar 10-15 persen.
Langkah pemilihan dilakukan Pemkot setempat lantaran untuk mengantisipasi penanganan sampah jika operasional Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok dipindah ke Sekotong, Kabupaten Lombok Barat (Lobar).
‘’Kami sudah menerima surat dari Pemprov NTB yang menyebutkan pada Juni-Juli 2024, TPA akan dipindah ke Sekotong, karena TPA Kebon Kongok akan ditutup karena sudah penuh,’’ ujar Kepala DLH Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi, Selasa (9/1/2024).
Menurut dia, jika operasional TPA Kebon Kongok pindah ke Sekotong maka biaya bahan bakar minyak (BBM) meningkat 2-3 kali lipat, karena jarak tempuh Kota Mataram ke Sekotong sekitar 56,7 kilometer. Sementara jika ke TPA Kebo Talo hanya sekitar 10,2 kilometer.
‘’Sementara surat rencana penutupan TPA Kebon Kongok itu, kami terima sekitar satu minggu, sehingga kami belum bisa alokasikan anggaran BBM, jika TPA dipindah ke Sekotong pada Juni atau Juli 2024,’’ ujar Nizar.
Menyikapi hal itu, pihaknya telah melakukan beberapa solusi yang dipersiapkan untuk mengantisipasi penutupan TPA Kebon Kongok. Di antaranya, pada Mei 2024 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya mula beroperasi.
TPST tersebut ditargetkan dapat menangani sampah dari dua kecamatan yakni Kecamatan Sandubaya dan Cakranegara, sehingga kemungkinan BBM dua kecamatan itu akan dialihkan untuk menutupi empat kecamatan lain yang harus di buang ke TPA Sekotong.
‘’Mau tidak mau, kami harus ikut membuang ke Sekotong, meskipun risikonya biaya operasional bertambah, termasuk untuk pemeliharaan kendaraan,’’ tegas Nizar.
Pihaknya berkomitmen dan menjamin Kota Mataram tetap bersih dan tidak terjadi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). ‘’Meskipun TPA pindah ke Sekotong, penanganan sampah tetap kami prioritaskan dan petugas secara rutin mengangkut sampah sesuai waktu yang ditetapkan, pukul 12.00 Wita, semua TPS harus bersih dari sampah,’’ jelas Nizar.
Ia mengaku bahwa untuk masalah pembuangan sampah ke Sekotong akan bisa ditangani apabila TPST Kebon Talo Ampenan tahun depan bisa beroperasi, maka volume sampah yang dibuang ke TPA Sekotong akan berkurang drastis. ‘’Ini karena sampah yang akan kami buang ke Sekotong hanya residu atau jenis sampah yang sudah tidak bisa diolah,’’ tandas Nizar Denny Cahyadi. rul