Usai Bunuh Istri, Suami Gantung Diri, Anak Tahu dari CCTV

POLISI mendatangi TKP kasus pembunuhan dan bunuh diri di salah satu desa di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Kamis (25/12/2024). Foto: ist
POLISI mendatangi TKP kasus pembunuhan dan bunuh diri di salah satu desa di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Kamis (25/12/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Ketika umat Nasrani di Bangli sedang merayakan damai Hari Raya Natal, warga Banjar/Desa Bunutin, Kecamatan Bangli justru dibuat geger dengan kasus pembunuhan pada Rabu (25/12/2024) malam. NWM (64) dibunuh suaminya, IKD (70). Usai membunuh korban, IKD mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Kasatreskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Jaya Winangun, Kamis (26/12/2024) mengatakan, pembunuhan ini kali pertama diketahui anak korban, PEA, yang tinggal di Jakarta. Sekira pukul 21.30 Wita, Ananta menelepon Kelian Adat Br. Bunutin, I Komang Wiadnya, untuk mengecek ke rumahnya. “Sebab, terpantau di CCTV, ibunya dalam keadaan tidur di halaman rumah, tepatnya di depan bangunan gedong sebelah utara,” terang Winangun.

Bacaan Lainnya

Karena pintu gerbang terkunci, akhirnya warga bersama aparat desa masuk dengan cara melompat pagar rumah. Ketika sampai dalam rumah, korban didapati tergeletak berlumuran darah  di halaman rumah. Kejadian ini dilaporkan ke kepolisian, yang langsung turun ke lokasi kejadian. Saat memeriksa sekitar rumah, IKD ditemukan dalam kondisi gantung diri di bawah tangga bangunan jineng. Polisi juga memeriksa CCTV dalam rumah.

Baca juga :  Lalu Ari “Naik Kelas” Maju ke DPR RI

Dari rekaman CCTV, terlihat korban duduk di bale daja sambil membuat jajan untuk dagangan. Selanjutnya pelaku keluar dari kamar melalui pintu samping kanan dengan membawa palu. Pelaku kemudian menghantam kepala korban berkali-kali, sehingga korban terkapar di halaman rumah, tepatnya di depan bangunan bale daja dengan berlumuran darah.

Setelah menganiaya korban, pelaku masuk ke dalam bangunan jineng di sebelah timur bangunan bale daja. Dia lalu keluar jineng sembari mengambil kayu reng serta kembali memukul korban yang sudah terkapar di bagian kepala. Pelaku kembali masuk ke dalam bangunan jineng dan tidak keluar-keluar lagi. Diduga saat itu pelaku mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, dan melilitkan kabel berisi aliran listrik di kaki.

Dari hasil visum oleh petugas medis RSU Bangli, di tubuh korban ditemukan luka robek di pelipis, kepala belakang dan tangan . Sementara di tubuh pelaku ditemukan luka bekas jeratan di leher. Melihat dari hasil olah TKP, polisi menduga pembunuhan ini telah direncanakan. Dugaan ini diperkuat dengan ditemukan surat wasiat yang ditulis pelaku.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku dan korban memiliki permasalahan karena pelaku tinggal di Denpasar bersama istri keduanya. Tahun 2020 dan tahun 2023 sempat dilakukan mediasi oleh Prajuru Banjar Bunutin bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Bunutin. Usai mediasi, pelaku kembali tinggal di rumahnya bersama korban.

Baca juga :  Indonesia Master 2021: Axelsen, Akane, Yuta Watanabe Siap Tempur

Menindaklanjuti kasus ini, Winangun berkata sedang menunggu keputusan dari pihak keluarga untuk melakukan otopsi, guna mengetahui secara detail penyebab kematian. “Kami masih menunggu keputusan pihak keluarga. Jika melihat dari bukti yang didapat di TKP, kuat dugaan setelah membunuh korban, selanjutnya pelaku bunuh diri. Untuk sementara jenazah masih dititipkan di ruang jenazah RSU Bangli,” paparnya.

Perbekel Bunutin, I Ketut Librata Jaya, mengakui hubungan pasangan suami-istri tersebut memang tidak akur. Mereka dikaruniai dua orang anak laki-laki, satu tinggal dan bekerja di Amerika Serikat, dan satu lagi kerja di Jakarta. “Karena ditinggal bekerja oleh dua anaknya, maka  yang tinggal di rumah hanya korban dan pelaku,” kisahnya bernada prihatin.

Librata Jaya juga membenarkan bahwa IKD memang memiliki istri kedua, dan dikarunia satu anak. Namun, dia disebut bercerai dengan istri yang kedua. ”Untuk rencana upacara masih menunggu kedatangan anaknya dari Jakarta,“ tandasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.