POSMERDEKA.COM, MATARAM – Destinasi wisata legendaris di Lombok, yaitu Senggigi di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) terus dipulihkan kembali ke masa kejayaannya. Hanya saja, berbagai upaya mengembalikan masa emas ini belum sesuai ekspektasi.
Sebaliknya, destinasi wisata lain yang usianya terkenalnya lebih muda justru tumbuh progresif. Sebut saja Kawasan Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).
Karena itu, Sudamala Resort Senggigi melaksanakan program Fam Trip “Unforgettable Lombok 2024” bertema Discovering Lombok With Sudamala. Dalam programnya kali ini, Sudamala Resort Senggigi bekerja sama dengan Ekajaya. Program tersebut berlangsung selama tiga hari 25-27 Mei 2024 dan diikuti sebanyak 25 orang peserta yang merupakan para jurnalis dari Provinsi Bali dan NTB.
Commercial Director Sudamala Resorts Group, I Wayan Suwastana, mengaku bahwa pariwisata Senggigi kondisinya saat ini tidak lagi seramai dulu. Meskipun tetap ada wisatawan, namun tak sebanding dengan kenaikan tingkat kunjungan di destinasi-destinasi wisata lainnya di Pulau Lombok.
“Di Senggigi orang hanya menikmati sunset, lalu pulang. Tidak menginap. Lain halnya dengan di Kuta Lombok Tengah dan tiga Gili (Trawangan, Meno, Air) pada kondisi high season banyak pengunjung. Sedangkan, Senggigi belum kelihatan menyenangkan. Ini kondisi yang merisaukan teman-teman pelaku pariwisata di Senggigi,” ujarnya pada wartawan, Minggu (26/5/2024).
Menurut dia, kegiatan yang dilakukan pihaknya ditujukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke kawasan Senggigi dan sekitarnya. Wayan juga menjelaskan pentingnya fast boat dalam meningkatkan tamu ke kawasan Senggigi dan sekitarnya.
“Bahwa ada cara lain menuju Lombok selain menggunakan pesawat, yang mana pesawat itu banyak di keluhkan sekarang ini, karena harga tinggi, kemudian kapasitas yang sedikit,” kata Wayan.
“Jadi, ini kami melihat solusi, karena sangat nyaman kok fast boat-nya itu operationnya bagus, sangat nyaman dan tidak terlalu lama ya kan dari Bali ke Lombok, atau sebaliknya,” sambung dia.
Dalam program ini, para peserta diajak mengenal daerah Senggigi dan sekitarnya hingga Kabupaten Lombok Utara (KLU). Selain itu, pihaknya juga berkomitmen untuk memberdayakan potensi lokal. Hal ini lantaran Sudamala Resort Grup berkomitmen untuk mendukung program berbasis lokal dan berkelanjutan.
“Jangan heran kalau semua karyawan hingga semua produk yang ada di hotel kami, 90 persen dari lokal. Ini karena, kami mendukung program pariwisata berkelanjutan tanpa melupakan warga lokal di sekitar Senggigi dan Provinsi NTB,” jelas Wayan.
Ia menegaskan bahwa pihaknya juga berkomitmen memperkenalkan keragaman budaya, adat, dan tradisi Suku Sasak.
Wayan juga menyampaikan harapan kedepannya agar kejayaan Senggigi berkembang kembali.
“Tentunya saya ingin Senggigi berkembang kembali, kejayaan Senggigi balik lagi. Saya ingin Senggigi itu memanfaatkan konektivitas ke Bali dengan adanya fast boat ini. Karena wisatawan di Bali sudah sangat banyak ya. Nah harapannya mungkin sekian persen pengunjung itu bisa kita tarik ke Senggigi,” papar Wayan
Sementara itu, Operasional Manager Sudamala Resort, Lalu Ekhsan, mengatakan bahwa kegiatan Fam Trip kali kedua ini, adalah komitmen pihaknya untuk mendukung program Reborn Senggigi.
Sebab, potensi kawasan Senggigi jauh unggul bila dibandingkan destinasi lainnya. Salah satunya kawasan Labuhan Bajo di Provinsi NTT.
Namun, penataan yakni adanya lampu penerangan jalan hingga sampah masih belum teratasi. “Kalau bicara Senggigi dan Lombok, maka kita punya distinasi yang lengkap. Mulai panorama alam yang indah, pantai hingga kulinernya. Tapi, memang promosi Senggigi yang harus lebih kita masifkan sambil juga memperbaiki penataan lampu jalan hingga sampahnya,” ungkapnya.
Ekhsan mengaku bahwa kegiatan Fam Trip, dengan mengundang puluhan jurnalis dari Provinsi Bali dan NTB, adalah bentuk kepedulian mengembalikan kejayaan emas Senggigi di tengah keterbatasan anggaran promosi yang dimiliki Pemda baik Pemkab Lobar dan Pemprov NTB.
Serta, melempemnya Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi NTB. “Semua pembiayaan Fam Trip adalah berasal dari hotel kami. Ini komitmen Sudamala Resort grup membangkitkan pariwisata Senggigi agar bisa reborn seperti dahulu,” tegas dia.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam kegiatan selama tiga hari tersebut, para jurnalis akan diajak melihat secara langsung pembuatan sentra gula aren dan madu Trigona di Bengkaung, Kecamatan Batulayar
Selanjutnya, Pusuk Monkey Forest, Panorama Tour di Desa Adat Bayan hingga melihat secara langsung kuliner lokal di KLU, yakni pembuatan Sate Tanjung hingga ke Medana.
“Yang pasti kenapa kita ajak jurnalis ke sentra gula aren hingga ke peternak madu Trigona. Ini adalah bentuk komitmen Sudamala Resort dalam mengangkat UMKM lokal. Mengingat, ini juga kami telah menjadikannya sebagai paket tour untuk wisatawan yang menginap selama di hotel kami. Dan nanti, jurnalis kita ajak melihat sunset yang pas tenggelam di kawasan Malimbu,” tandas Lalu Ekhsan. rul