PERCEPATAN penanganan wabah Covid-19 menuntut sinergi Pemerintah dan Organisasi Masyarakat Sipil – Lembaga Swadaya Masyarakat (OMS-LSM), dengan struktur, mekanisme dan kegiatan yang jelas.
Pujiono Center, Oxfam dan MDCM memfasilitasi pembentukan Sekretariat Jaringan Antar Jaringan (S=JAJAR) OMS-LSM lingkup nasional dan provinsi serta nantinya Kabupaten/Kota dan akar rumput sebagai wahana OMS-LSM menjalankan fungi mitra, pendorong, pelaksana, advokasi, dan bila perlu juga fungsi pengawasan.
Memanfaatkan aplikasi Zoom Meeting dilakukan rapat koordinasi penguatan peran dan koordinasi pemerintah dengan organisasi sosial masyarakat. Rapat dipimpin oleh Wisnu Widjaya Deputi Sistem dan Strategi BNPB, dihadiri oleh Perwakilan Gugus Tugas Nasional, Pejabat BNPB, Gugus Tugas Covid-19 Provinsi seluruh indonesia, lebih dari 28 OSM-LSM dibawah koordinasi Pujiono Center, Oxfam Indonesia dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menguatkan koordinasi antara pemerintah dengan OMS-LSM di lingkup Provinsi, penyediaan ruang dan kesempatan dibawah gugus tugas, menjelaskan tugas dan fungsi para pihak, serta diharapkan juga lahir kesepakatan untuk menindaklinjuti dengan koordinasi yang lebih komsisten.
Dari Provinsi Bali hadir unsur Gugus Tugas yaitu Kalaksa BPBD Provinsi Bali Made Rentin yang juga Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan dari unsur LSM diwakili Yayasan Maha Boga Marga Bali, dan dari Kopernik, juga LSM Siap Siaga.
Wisnu Widjaya Deputi Sistem dan Strategi BNPB menyampaikan apresiasi atas ide dan kolaborasi ini, serta mengingatkan bahwa penanganan Covid-19 menjadi urusan kita bersama dalam konteks pentahelix.
Pujiono memberikan paparan bahwa S=JAJAR adalah sebuah sekretariat yang mewadahi dan memfasilitasi OMS-LSM dalam membatu pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana wabah virus corona yang terjadi saat ini.
Berbagai rencana aksi telah disiapkan mulai dari edukasi masyarakat sampai dengan memberi bantuan kebutuhan dasar masyarakat berupa sembako. Bahkan S=JAJAR ini telah menggandeng lebih dari 28 OMS-LSM mulai dari Kwarda Pramuka, PMI, Walhi, YLBI dan lainnya.
Made Rentin menyampaikan bahwa di Provinsi Bali forum serupa sudah ada sejak 3 minggu yang lalu dan secara rutin melakukan diskusi tiap hari rabu (sudah tiga kali diskusi yaitu 29 April, 6 & 13 Mei 2020). Forum diskusi untuk di Bali digagas oleh Arvin dari Kopernik yang tujuannya sama yaitu menghimpun lembaga non pemerintah untuk bersama-sama dalam penanganan Covid-19 di Bali.
Lebih jauh Rentin menjelaskan bahwa, diskusi yang berkembang ditindaklanjuti dengan aksi nyata diantaranya penyerahan bantuan masker oleh Kopernik, dan saat ini sedang disiapkan paket sembako oleh berbagai OMS-LSM untuk diserahkan ke masyarakat terdampak.
“Kami mengapresiasi peran dan kepedulian OMS-LSM dalam membantu Pemprov. Bali dalam upaya penanganan dampak Covid-19 di Provinsi Bali, dan ini akan terus kita lakukan baik diskusi maupun aksi nyata ke lapangan,” pungkas Rentin. yes