POSMERDEKA.COM, MATARAM – Pascadiresmikannya penyalaan listrik selama 24 jam secara penuh pada Rabu (8/5/2024), di Desa Sebotok, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, oleh PLN NTB. Kini, Puskesmas dan sekolah di wilayah setempat, telah dapat menikmati dan memanfaatkan listrik dalam mengembangkan program dan layanannya.
Salah seorang perawat Puskesmas Labuan Badas II Sebotok Kecamatan Labuan Badas, Sri Hariani, mengaku bahwa sebelum adanya listrik, dirinya mengalami kesulitan dalam pengiriman laporan ke pemerintah pusat. Padahal, saat ini, semua bentuk laporan dilakukan secara online.
‘’Jadi harus ada listrik, harus ada komputer, laptop untuk pengiriman laporan, dan untuk tindakan-tindakan yang ada di IGD, tindakan-tindakan di ruang kebidanan, semuanya harus butuh listrik,” ujar dia kepada wartawan, Senin (13/5/2024).
Dengan total jumlah tenaga kesehatan sebanyak 24 orang, Puskesmas Labuan Badas II telah memiliki IGD dan fasilitas rawat inap. Menurut Sri, dirinya merasa senang akan adanya fasilitas listrik yang dapat menyala 24 jam.
Sebab, hal itu akan bisa lebih mempermudah akses pelayanan pada masyarakat dapat berjalan dengan baik. ‘’Terima kasih kepada PLN yang sudah mau memfasilitasi kami dengan listrik 24 jam. Semoga PLN menjadi jaya, terus maju, dan memberikan yang terbaik,’’ ungkap dia.
Senada dengan Sri, Kepala SDN 1 Moyo, Abdul Hamid, juga menuturkan hal yang sama. Sebab, sebelumnya pihaknya merasa sangat iri dengan sekolah-sekolah di daratan yang sudah 24 jam menyala, sehingga bisa melaksanakan pembelajaran dengan normal.
‘’Dulu sekolah kami yang berada di pulau, enggak bisa seperti sekolah-sekolah yang sudah yang berada di kota-kota. Kami dari SDN 1 Pulau Moyo, banyak kekurangan didalam melaksanakan proses belajar mengajar, maupun kegiatan administrasi. Kami harus tunggu sampai malam harinya, seperti scan, fotokopi, print, karena listriknya hanya ada pada malam hari saja,’’ jelas dia.
Abdul Hamid mengaku bahwa sebelum listrik menyala 24 jam, ketika ada pembelajaran yang harus diperkenalkan langsung kepada siswa, mereka menayangkannya melalui laptop, namun tidak bisa bertahan lama karena mengikuti daya baterai laptop.
Akibatnya, gambar-gambarnya di print pada saat malam hari, namun hasil pengajarannya tidak sesuai harapan ketika dibandingkan dengan materi pengajaran yang ditayangkan secara langsung.
‘’Jujur, saya selaku kepala Sekolah di sini bersama guru-guru yang lainnya mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada PLN, mudah-mudahan listriknya dapat berjalan 24 jam,’’ ujarnya.
Tidak berbeda, Muhammad Azhar, pengajar SMK Negeri Pulau Moyo yang memiliki siswa sejumlah 98 anak, mengaku bahwa perjalanan proses belajar mengajar sebelum adanya listrik di siang hari dilakukan dengan menggunakan genset, terutama pada saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). ‘’Biasanya dalam satu minggu itu bisa 20 liter kita pakai karena dari jam enam sampai dengan jam tiga sore,’’ ujarnya.
Azhar menyebut bahwa sekolahnya memiliki sebanyak 23 unit komputer, laptop, printer, LCD dan peralatan bantuan DAK dari pemerintah dengan beragam spesifikasi alatnya yang membutuhkan suplai listrik untuk pengoperasiannya.
‘’Kami atas nama lembaga SMK Negeri Pulau Moyo, menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada Pemerintah, PLN dan stakeholder yang terlibat, kami sangat senang sekali. Biaya-biaya yang tadi kita keluarkan bisa diminimalisir. Dengan adanya listrik, kita bisa ngeprint dan lain sebagainya, tidak perlu menunggu malam. Sangat luar biasa dan kami menyampaikan terima kasih banyak kepada pihak PLN dan stakeholder yang terlibat,’’ ungkap dia.
Terpisah, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo, juga merasakan kegembiraanya, lantaran fasilitas penting untuk masyakarat Sebotok, yakni kesehatan dan pendidikan kini mulai dapat teraliri listrik 24 jam.
‘’Listrik ini, telah menjadi tiang penyangga kemajuan Desa Sebotok. Setiap langkah pelayanan dan proses pembelajaran kini lebih lancar dan efisien. Terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu. Keberhasilan ini tidak hanya sekadar menghidupkan listrik di rumah warga, tetapi juga memberikan semangat dan harapan akan masa depan yang lebih baik,’’ tandasnya. rul