DENPASAR – Banyak pihak memberi penghargaan dan apresiasi kepada hasil pembangunan Bali dalam kepemimpinan Gubernur Wayan Koster bersama Cok Ace selama empat tahun ini. “Saya melihat Bali kini makin maju. Banyak proyek fundamental dan monumental dapat dibangun selama empat tahun kepemimpinan Gubernur Koster,” puji Sekretaris Ikatan Alumni Lembaga Pertananan Nasional (Ikal Lemhannas) Bali, I Nengah Suriarta.
Usai pertemuan kekeluargaan anggota Ikal Lemhannas Bali diikuti 15 dari 57 anggota Ikal Lemhannas Bali, Rabu (11/1/2023) di Denpasar, Suriarta menilai 44 tonggak peradaban sebagai penanda Bali Era Baru seperti disampaikan dalam pidato Koster akhir tahun lalu, sungguh luar biasa. Sebanyak 44 tonggak peradaban itu sebagai landasan hukum kerja pemimpin Bali ke depan, sehingga dapat membangun krama Bali lebih sejahtera lagi.
Dosen Stispol Wira Bhakti tersebut menjelaskan, banyak proyek dalam kondisi Covid-19 dapat diselesaikan Koster. Seperti penataan Pura Besakih, Pelabuhan Segitiga Sanur-Nusa Penida- Nusa Ceningan, mulai dibangun Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung dan Shortcut Mengwi-Singaraja. Selain itu ada penataan Pelabuhan Benoa, dimulainya Jalan Tol Jembrana- Mengwi serta pembangunan tower tertinggi di dunia bernama Turyapada di Desa Pegayaman Buleleng. Pula pembangunan dua Bendungan, baik di Badung maupun Buleleng.
Sebagai pimpinan Ikatan Alumni Lemhannas Bali yang selama ini banyak mengembangkan wawasan kebangsaan kepada warga masyarakat, dia berharap Gubernur Bali ke depan membangun warga masyarakat Bali dengan lebih mengenal jati dirinya. Warga Bali harus memiliki kemampuan lebih, apalagi di zaman yang semakin maju ini. Wawasan kebangsaan warga Bali, termasuk etika kemasyarakatan, perlu lebih ditingkatkan. Dengan demikian pembangunan fisik yang ada memiliki arti lebih luas secara sosial dan ekonomi untuk kepentingan warga itu sendiri.
“Komunitas kami, alumni Lemhannas di Bali, siap membantu pemerintah pimpinan Wayan Koster. Siap ikut mengembangkan sumber daya manusia warga Bali, menjadi SDM unggul di segala aspek kehidupan. Apalagi di zaman digitalisasi ini, SDM Bali unggul sangat diperlukan bagi pembangunan Bali ke depan,” seru pemilik gelar doktor tersebut.
Di bidang lain, Suriarta juga membanggakan kiprah Koster membina dan mengembangkan desa adat, sebab desa adat menjadi benteng adat, kebudayaan dan agama Hindu di Bali.
Dalam pertemuan kekeluargaan Ikal Lemhannas Bali di Denpasar, memutuskan melanjutkan sejumlah kegiatan sosial yang dilaksanakan selama ini. Tahun ini organisasi bersama komponen masyarakat lain akan ikut terlibat dalam menyelenggarakan Lelang Lukisan bertaraf Nasional dengan tema “ Bhineka Tunggal Ika” di Nusa Dua. Tema tersebut diambil guna memperkokoh persatuan dan kesatuan di balik kebhinekaan masyarakat, sehingga Indonesia semakin kuat berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dengan semboyan NKRI harga mati. nar