POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Masyarakat di Kabupaten Gianyar, telah mematuhi program Pemkab Gianyar tentang pemilahan sampah sebelum dibuang ke TPA Temesi. Namun sampah menumpuk di depan rumah warga menunggu jadwal diangkut.
Berdasarkan penelusuran di lapangan, tak sedikit sampah residu dibuang sembarangan ke lahan terbuka hijau maupun sungai, merupakan dampak dari keterlambatan pengangkutan petugas sampah. ‘’Gak jadi taat aturan, karena lama diangkut. Rumah jadi bau, ya terpaksa dibuang ke sungai,’’ ujar seorang warga di Gianyar.
Anggota DPRD Gianyar, I Gusti Ngurah Kapidada, belum lama ini juga menyoroti jadwal pengangkatan sampah. Menurut dia, seharusnya pemerintah lebih memperbanyak jadwal pembuangan sampah residu dan non organik, ketimbang sampah organik yang notabene masih bisa diolah dan tak menimbulkan bau.
‘’Organik dapat jadwal tiga hari, sementara residu dan non organik hanya dijadwalkan dua hari. Menurut saya, seharusnya jadwal residu dan non organik diperbanyak. Sebab organik kan tidak menimbulkan bau, dan masih bisa diolah atau dibuang ke belakang rumah,’’ ujarnya.
Terkait keterlambatan pengangkutan sampah, Pj. Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa, tak menampik akan hal tersebut. Kata dia hal tersebut tak terlepas dari masih terbatasnya armada pengangkut sampah terlebih lagi sejumlah armada sudah berumur tua sehingga memerlukan peremajaan. “Ya,kita masih evaluasi dulu, apa bisa di anggaran perubahan atau nanti di anggaran Induk 2025,” ujar Tagel.
Tak hanya itu, alat berat untuk mengurai sampah di TPA Temesi juga belum memadai. ‘’Alat berat belum mencukupi. Setelah mengurai sampah organik di utara lalu besoknya ke selatan mengurai sampah non organik, jadi harus bolak-balik,’’ pungkasnya. adi