BANGLI – Menjelang Hari Raya Galungan, stok babi di Kabupaten Bangli relatif aman. Dasil perhitungan, stok babi mencapai 13.405 ekor, sedangkan untuk kebutuhan Galungan diprediksi hanya 7.378 ekor. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma, Minggu (13/9).
Data terkait jumlah populasi babi, sebutnya, diperoleh dari peternak dan juga berdasarkan koordinasi dengan Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bangli. Persediaan babi yang ada dengan estimasi berat di atas 80 kilogram per ekor. “Stok babi untuk hari raya Galungan kami jamin aman,” ujarnya.
Untuk harga babi hidup di lapangan, jelasnya, saat ini berkisar Rp 34 ribu s.d. Rp 35 ribu per kilo. Dengan stok yang aman diprediksi tidak akan terjadi peningkatan harga yang signifikan menjelang Galungan.
Lebih jauh diungkapkan Sarma, instansinya akan memantau pemeriksaan kesehatan babi yang dipotong. Pemeriksaan terbagi menjadi dua tahap, yakni antemortem dan postmortem. Pada tahap antemortem, terangnya, diperiksa bentuk fisik hewan yang akan disembelih. Sementara tahap postmortem merupakan pemeriksaan hewan setelah disembelih.
”Kami telah bersurat kepada kepala UPTD keswankan se-Kecamatan Bangli untuk peningkatan pengawasan pemotongan ternak babi. Sebanyak 16 petugas akan turun melakukan pemantauan dan pengawasan,” sebutnya
Di samping melakukan pengawasan dan pemeriksaan hewan yang akan dipotong, imbuhnya, petugas juga akan memberi edukasi kepada masyarakat yakni agar dalam pengolahan daging babi dilakukan dengan baik. Pun dimasak sampai matang.
Peternak babi asal Banjar Sala, Desa Abuan, Susut, I Ketut Mupu, mengatakan, pemesanan babi menjelang Galungan biasanya mengalami peningkatan. Hanya, sampai saat ini peningkatan pemesanan babi belum terlihat, tidak seperti saat hari raya lalu. “Kalau penjualan sehari-hari pelanggan tetap normal. Tapi kalau untuk Galungan belum terlihat meningkat,” ungkapnya
Lebih jauh diutarakan, untuk Galungan ini pihaknya menyiapkan stok babi untuk dijual. Dia yakin stok yang ada masih sangat mencukupi. Kata dia, untuk sekarang ini harga daging babi Rp 34 ribu per kilo. Disperindang sudah sempat berkoordinasi dengan pihaknya masalah harga daging, agar bisa normal saat hari raya. Jangan sampai peternak menaikkan harga saat hari raya.
“Jadi, jangan sampai saat hari raya terjadi gejolak harga. Apalagi kondisi seperti sekarang ini, masih adanya Covid-19, kemampuan pembeli kurang. Di samping itu karena masyarakat di Bali umumnya melaksanakan hari raya beruntun,” tandasnya. 028