Rekomendasi PDIP Lama “Menggantung”, Koster Tanggapi Santai

I Wayan Koster. Foto: Ist
KETUA DPD PDI Perjuangan Bali, I Wayan Koster. Foto: Ist

DENPASAR – Nada suara Ketua DPD PDIP Bali, I Wayan Koster, terdengar santai menanggapi rekomendasi partainya untuk Pilkada 2020 di Bali. Pintu pendaftaran paslon yang baru dibuka tanggal 4 September mendatang dijadikan alasan justifikasi lamanya rekomendasi itu “menggantung” untuk diumumkan ke publik. “Tunggu saja, nggak lama lagi, sabar saja,” sahutnya di sela-sela kegiatan pasar gotong royong krama Bali di DPD PDIP Bali, Jumat (7/8/2020).

Seperti biasa, jika disodori pertanyaan terkait rekomendasi, Koster memilih irit komentar. Yang dia janjikan hanya rekomendasi akan diumumkan bila turun dari DPP. Dia pun ogah menanggapi kubu lawan yang agresif menyiapkan dan mengumumkan calon mereka. “Ya kami santai saja. Kalau Badung tetap (Giriasa), masa diganti?” cetus Gubernur Bali itu seraya melangkah pergi.  

Bacaan Lainnya

Sekretaris DPD PDIP Bali, IGN Jaya Negara, pada kesempatan yang sama, mendaku sebagai petugas partai dalam posisi hanya menunggu keputusan DPP kapan rekomendasi disampaikan. Dia pribadi berharap Bali lekas diumumkan, termasuk untuk Pilkada Denpasar dimana Jaya Negara menjadi bakal calon Walikota. “Walau kita tahu kondisinya sangat sulit sekarang, tapi jika menjadi amanah partai pasti akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Sekarang tidak berani komentar banyak dulu,” ujar Wakil Walikota Denpasar itu.

Baca juga :  Curi Motor, Sutik Diringkus Polisi

Jaya Negara memilih tidak berkomentar saat dimintai tanggapan atas manuver Golkar di Pilkada Badung dengan melempar cocoklogi angka 21,21,21. Dia beralasan itu strategi partai lain, dan tidak elok dikomentari. Irit komentar juga ditunjukkan terkait adanya isu hasil survei tertentu dengan hasil dia memiliki elektabilitas tinggi di Pilkada Denpasar. “Kami belum lihat hasil surveinya, karena kami belum ada survei,” kelit politisi kalem itu.

Dia menegaskan, meski menghormati hasil survei, entah itu benar ada atau tidak, tetap tidak jadi ukuran untuk pilkada. Bagi dia, survei yang benar adalah yang dilakukan internal sendiri sebagai dasar melaksanakan strategi. Tidak menjadi takabur dinilai paling tepat, dan dia akan bergerak survei jika DPP sudah merekomendasi.

Ada pesan khusus dari Walikota Rai Mantra untuk pencalonannya? “Saya rasa sebagai Walikota, apa program beliau yang sangat baik harus dilanjutkan. Lho kok ke Pilwali jadinya (di kegiatan) pasar begini?” selorohnya menutup obrolan. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.