Ratusan Reaktif, Banjar Serokadan Langsung Diisolasi Tertutup

KETUA Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra. foto: ist

DENPASAR – Sebanyak 1.210 dari 2.640 warga Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, telah menjalani tes cepat, Kamis (30/4/2020). Hasilnya, 434 warga reaktif dan 767 non reaktif. Kemudian akan dilanjutkan dengan Swab untuk memastikan lebih akurat hasilnya.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra. Terkait hasil rapid test tersebut, Bupati Bangli, I Made Gianyar sudah mengambil keputusan untuk Banjar Serokadan Desa Abuan langsung dinyatakan diisolasi tertutup.

Bacaan Lainnya

”Tidak boleh ada yang keluar dan masuk mulai besok, Jumat (1/5/2020). Bahkan akan disiapkan dapur umum untuk memberikan pelayanan konsumsi kepada masyarakat di sana untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan masyarakat keluar masuk banjar Serokadan,” ujar Dewa Indra.

Rapid test di Banjar Serokadan, Desa Abuan itu dilaksanakan karena sebelumnya delapan warga di daerah itu dinyatakan positif Covid-19 akibat tertular dari salah satu Pekerja Migran Indonesia yang tidak disiplin melaksanakan karantina mandiri.

Dewa Indra mengatakan pelaksanaan rapid test di Serokadan dan dua banjar (dusun) lainnya yang berdekatan masih akan berlanjut pada Jumat (1/5/2020) karena sekitar 1.000-an warga yang belum menjalani rapid test.

Baca juga :  Kejar Penunggak Tagihan, PDAM Bangli Gandeng Kejari Bangli

Selain di Desa Abuan, rapid test juga dilakukan di Padangkerta, Karangasem. Hasilnya, ada 12 orang yang reaktif. Ini juga akan dilanjutkan dengan Swab untuk memastikan lebih akurat hasilnya.

Sesuai komitmen Gubernur dengan Bupati/Walikota yang positif melalui uji Swab akan ditangani Gugus Tugas Provinsi. Sedangkan yang negatif akan dilanjutkan ditangani Kabupaten/Kota.

Dewa Indra juga menembahkan, kapal World Dream sudah merapat di Tanjung Priok yang mana ada warga Bali disana, namun belum diketahui jumlahnya. Informasi yang didapatkan, seluruh penumpangnya di World Dream itu dinyatakan negatif.

”Untuk (kapal pesiar) Splendor mungkin masih menunggu jadwal karena ada beberapa kapal pesiar yang merapat di Tanjung Priok, tentu akan diatur apa namanya ijin nyandarnya dan yang mengatur itu adalah Gugus Tugas Nasional,” pungkas Dewa Indra. yes

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.