PPDP Karangasem Kekurangan Stiker Coklit

RAPAT koordinasi KPU Karangasem membahas tahapan coklit yang sedang berlangsung, Rabu (29/7/2020). Foto: Ist
RAPAT koordinasi KPU Karangasem membahas tahapan coklit yang sedang berlangsung, Rabu (29/7/2020). Foto: Ist

KARANGASEM – Sejumlah persoalan ditemui PPDP di Karangasem saat menjalankan tahapan coklit. Selain letak geografis pemilih yang sebagian sulit dijangkau, masalah logistik berupa stiker coklit juga jadi kendala. Hal itu diutarakan saat laporan sejumlah PPK dan PPS ke KPU Karangasem dalam rapat koordinasi (rakor), Rabu (29/7/2020).

Rapat di wantilan Kantor Bupati Karangasem itu tidak seperti biasa, karena KPU hanya menghadirkan ketua PPK dan PPS dari empat kecamatan. Masing-masing yakni Kecamatan Abang, Kubu, Rendang serta Sidemen. Untuk kecamatan lain sisanya akan rakor pada Kamis (30/7/2020). Secara bergantian para ketua PPS melaporkan perkembangan tahapan coklit yang sedang berlangsung, termasuk kesulitan yang dialami.

Bacaan Lainnya

Ketua PPS Desa Tianyar, I Made Sudana, melaporkan ada kendala logistik di wilayah kerjanya. “Setelah coklit berjalan, banyak PPDP yang melapor kekurangan stiker,” ujarnya.

Menurut Sudana, kekurangan stiker itu akibat banyak pemilih yang sudah menikah tapi masih tercatat bergabung dalam Kartu Keluarga orangtuanya. Karena itu, ketika dicoklit, PPDP butuh dua stiker untuk ditempel di pintu rumah sebagai tanda sudah dicoklit. PPDP itu sebelumnya dijatah cuma satu saat hendak coklit, itulah persoalannya.

Baca juga :  Fourgriska IT Competition, Jadikan Generasi Milenial Berkarakter di Era Digital

Menanggapi berbagai laporan PPS tersebut, Divisi Data KPU Karangasem, Ni Luh Kusmirayanti, mengatakan, hal-hal teknis pengelolaan data dapat langsung berkoordinasi lebih intensif dengan operator data KPU yang dibagi tiap kecamatan. Sementara Sedangkan untuk kekurangan stiker, dia berjanji akan menginventarisir berapa kekurangannya. “Nanti segera kami proses pengadaanya,” cetus Kusmirayanti.

Hal berbeda lainnya dari rakor kemarin yang dipimpin Ketua KPU Karangasem, I Gede Krisna Adi Widana, tersebut yakni jadwal dibagi menjadi dua hari. Yang diundang pun hanya ketua. Alasannya, agar mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan, terutama distansi fisik.

“Kami sengaja meminjam wantilan kantor Bupati untuk rapat, karena kami menghadirkan banyak orang. Jika di kantor (KPU Karangasem) itu ruangannya kecil,” jelas Deasy Natalia, Divisi Sosialisasi dan SDM KPU Karangasem. 017

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.