POSMERDEKA.COM, BULELENG – Nelayan maupun masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pantai di Buleleng diingatkan agar waspada terhadap adanya potensi bencana alam. Sebab, musim hujan masih akan terjadi hingga akhir Februari 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, mengatakan, masyarakat di pesisir pantai untuk waspada terhadap gelombang tinggi dan abrasi yang mungkin masih terjadi. Sebelumnya, beberapa rumah di wilayah Kubutambahan, Temukus, dan Sangsit telah terdampak abrasi.
‘’Warga untuk mengamankan barang berharga. Bagi nelayan, sebaiknya menunda melaut saat ombak tinggi demi keselamatan,’’ kata Ariadi, Minggu (23/2/2025).
Ariadi menyebut, selain wilayah pesisir, pihaknya juga mengimbau warga agar hati-hati di jalur-jalur yang rawan longsor di jalur Wanagiri-Munduk menuju ke wilayah Seririt. Selain itu, jalur perbukitan yang rawan longsor berada di jalur Singaraja-Denpasar melalui Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada. ‘’Terutama saat hujan, agar berhati-hati terutama di daerah berbukit yang berpotensi longsor,’’ imbuh Ariadi.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diharapkan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum beraktivitas di luar rumah. ‘’Sebelum keluar rumah, cek informasi cuaca dari BMKG. Jika hujan lebat dan cuaca buruk, lebih baik tunda kegiatan yang tidak mendesak demi keselamatan,’’ lanjut Ariadi.
Ariadi menambahkan, BPBD Buleleng juga gencar melakukan edukasi dan pelatihan mitigasi bencana, terutama di sekolah-sekolah yang berada di zona rawan. Selain itu, pihaknya telah memperkuat koordinasi dengan berbagai elemen, mulai dari tingkat desa hingga instansi vertikal seperti Polres, Kodim, Basarnas, dan PMI. Relawan desa dan aparat kecamatan juga dilibatkan untuk mendukung respons cepat jika terjadi bencana.
‘’Langkah-langkah antisipasi telah disiapkan agar penanganan bencana lebih cepat dan efektif,’’ tandas Ariadi. edy