PKT-BLT Jadi Dewa Penyelamat di Tengah Corona

WARGA mengerjakan proyek PKT Penataan dan Pavingsasi Lingkungan Permandian Umum di Banjar Kesian, Desa Lebih. Foto: adi
WARGA mengerjakan proyek PKT Penataan dan Pavingsasi Lingkungan Permandian Umum di Banjar Kesian, Desa Lebih. Foto: adi

GIANYAR – Salah satu cara membantu warga mempunyai penghasilan di tengah wabah Covid-19 ini, dengan membuka lapangan kerja. Di antaranya, proyek Padat Karya Tunai (PKT) dengan menggunakan dana dari anggaran desa.

Seperti yang dilakukan di Desa Lebih Gianyar. Pihak desa setempat menggarap proyek PKT Penataan dan Pavingsasi Lingkungan Permandian Umum di Banjar Kesian, Desa Lebih, dengan melibatkan 19 KK miskin.

Bacaan Lainnya

Perbekel Desa Lebih, Ni Wayan Griya Wahyuni, Jumat (15/5) mengatakan, untuk pengerjaan proyek PKT, diawali sosialisasi ke masyarakat. Warga yang berminat ikut sebagai tenaga kerja diminta mendaftar ke kepala dusun. Selanjutnya kepala dusun melapor ke petugas di kantor desa. ‘’Ada 19 warga yang mendaftar. Mereka sebagian besar merupakan KK miskin,’’ ungkapnya.

Sedangkan untuk upah yang diberikan, untuk kepala tukang Rp175 ribu, tukang Rp150 ribu dan buruh Rp100 ribu. Pekerja itu diwajibkan memiliki rekening bank, karena pembayaran upahnya ditransfer melalui bank. ‘’Pembayarannya non tunai. Begitu juga untuk pembelian barang. Rekanan diwajibkan memiliki rekening,’’ ujarnya.

Selain itu, untuk KK Miskin juga mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Pihaknya melakukan verifikasi yang sangat ketat, sehingga penerima bantuan tepat sasaran dan tidak ada yang dobel.

Baca juga :  Bacaleg Mayoritas Milenial, PSI Optimis Wujudkan Fraksi Utuh di DPRD NTB

Diungkapkanya, BLT sebesar Rp600 ribu tersebut, diberikan kepada 137 KK dengan menggunakan dana desa, BLT dari Kemensos 296 KK, penerima BLT sesuai SK Bupati Gianyar 104 KK dan dari Program Keluarga Harapan 82 KK. ‘’Total penerima BLT di Desa Lebih ada 619 KK. Itu semua merupakan hasil penyisiran dan verifikasi dari aparat desa,’’ jelasnya. 011

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.