PIALA SOERATIN: Dihadiahi 2 Kartu Merah, Iringi Kekalahan Bali Lawan DKI

GAGAL KE-16 BESAR - Skuat Perseden U17 Denpasar yang mewakili Bali ke putaran nasional Piala Soeratin 2020 di Malang, Jawa Timur.

DENPASAR – Skuat Perseden junior (U17) yang mewakili Bali dalam putaran nasional Piala Soeratin U17 tahun 2020, gagal melangkah ke babak 16 besar setelah dipaksa mengakui keunggulan DKI Jakarta dengan skor 1-3 pada laga pamungkas (laga ketiga) Grup F yang menentukan di Stadion Paskhas Malang, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2020).

Yang bikin kubu Perseden pilu, tentu saja keputusan Wasit Hafiz Kurniatama dari Kota Pekanbaru, yang sangat merugikan anak-anak Bali. Saat Bali unggul 1-0, gelagat wasit sudah mulai ”mencurigakan” hingga berujung dua kartu merah langsung untuk Putu Adi Sanjaya Putra dan Genta Athif Athallah. Pada laga sebelumnya saat dikalahkan Kalimantan Timur (Kaltim), tim Bali juga dapat hadiah 2 kartu merah.

Bacaan Lainnya

Melawan DKI, tim Bali sebenarnya cukup bermain imbang untuk mendampingi Kaltim ke babak 16 besar. Tim besutan Nyoman Agus Budiartha itu sebenarnya sudah memulai laga sangat baik, bahkan di menit ke-21 sudah unggul 1-0 melalui gol yang dipersembahkan penyerang I Gusti Lanang Agung Rahadian.

Tapi keputusan wasit yang kerap merugikan, membuat anak-anak Bali kehilangan kendali permainan yang berujung tiga gol menyakitkan. Tri gol ke gawang Bali yang dikawal Dwiki Indra Cahyadi dicetak duet penyerang DKI Bagus Adi Iriawan (2 gol) dan Muhammad Abdillah Akbar (1 gol).

Baca juga :  Polisi Perketat Prokes di Objek Wisata Bangli

Dengan kekalahan tersebut, Bali hanya mengantongi poin tiga dari sekali menang lawan Kalimantan Utara (Kaltara) dan dua kali kalah. DKI juga hanya punya nilai 3 dari hasil sekali menang dan 2 kali kalah, namun tim ibukota RI ini tetap lolos ke-16 besar mendampingi Kaltim sebagai juara grup karena unggul selisih gol memasukkan. Lolosnya DKI juga dibantu kemengan Kaltim atas Kaltara dengan skor 3-0 pada laga yang bersamaan di Stadion Gajayana.

Mengomentari kekalahan timnya, Manajer Tim Perseden (Bali), Bripka I Gusti Lanang Rai Buyana Putra mengaku sangat menyayangkan kepemimpinan Wasit Hafiz Kurniatama, terutama keputusannya terhadap dua pemainnya yang diganjar kartu merah. ”Saya nilai dua kartu merah itu sangat janggal, karena tidak ada pelanggaran berat, apalagi itu tanpa didahului kartu kuning. Tapi langsung kartu merah,” kritiknya saat dikonfirmasi Minggu (16/2/2020).

Padahal, laga Bali melawan DKI, tambah Lanang Rai disaksikan langsung Sekjen PSSI Pusat, Ratu Tisha Destria. Tapi yang mengherankan, kok wasit sangat berani memimpin pertandingan seburuk itu. ”Saya bukan mencari kambing hitam penyebab kekalahan, tetapi ini kenyataan yang kami alami. Sebelumnya di Liga 3 nasional, kami (Perseden) juga dikerjai habis-habisan oleh wasit,” tegasnya.

Memang sebelum melawan DKI, Lanang Rai mengaku dapat informasi dari LO tim bahwa laga DKI melawan Bali sudah dikondisikan. Karena di pertandingan terakhir, Kaltara tidak akan ngotot melawan Kaltim. Pasalnya, jika Kaltara menang, maka Kaltim akan protes karena sebagian besar pemain Kaltara berasal dari Jawa Tengah (Jateng) yang tidak mengikuti putaran regional di provinsi Kalimantan Utara.

Baca juga :  Sasar BUMDes Artha Semaya, LPM Unwar Bicara Strategi Bisnis dan Sosialisasi Akuntansi Perpajakan

”Tentu kami sangat miris dengan kejadian ini, dimana saat PSSI membangun sepakbola nasional ke arah yang lebih baik ke depannnya, justru dinodai hal-hal yang jauh menyimpang dari nilai-nilai sportivitas, seperti kepemimpinan wasit termasuk apa yang terjadi di tim Kaltara,” tandas Lanang Rai. (yes)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.