POSMERDEKA.COM, DENPASAR – SMP PGRI 9 Denpasar, yang terletak di Jalan Gatot Subroto VI/J, Denpasar, mencatat peningkatan signifikan dalam penerimaan siswa baru untuk tahun ajaran 2024/2025. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah siswa baru meningkat dari 100 siswa pada tahun 2023 menjadi 185 siswa tahun ini.
Mereka mengikuti materi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sejak Senin (15/7/2024). Selasa (16/7/2024) giliran Kadisdikpora Kota Denpasar, A.A. Gede Wiratama memberikan pengarahan soal bahaya perundungan siswa. Pelaksanaan MPLS di sekolah ini juga penuh riang gembira dan disiplin.
Kepala SMP PGRI 9 Denpasar, I Komang Wardana S.Pd., mengungkapkan rasa syukur atas peningkatan jumlah siswa yang diterima pada tahun ini. Peningkatan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang diberikan oleh SMP PGRI 9 Denpasar. Ini juga berkat Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, komitmen menjalankan juknis PPDB.
Wardana menyebutkan, dari 225 yang mendaftar hanya diterima 185 orang agar sekolah terus tampil berkualitas. Jumlah ini akan dijadikan enam kelas dengan kapasitas 32 siswa tiap kelas.
Wardana menambahkan bahwa peningkatan jumlah siswa baru ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh staf dan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Sekolah pendidikan model kasih sayang ini kini secara manajemen dipimpin anak muda.
Kasek Komang Wardana adalah guru penggerak dibantu Wakasek Kurikulum Kadek Riska Supartini; Kesiswaan Nyoman Sumerta, S.Pd.; Waka Sarpras, I Made Dana, S.Pd., dan mantan Kepala SMP PGRI 9 Denpasar, Drs. A.A Ketut Sumitra, M.M., kini menjadi pembina sekolah. Mereka didukung guru muda profesional menjadi sekolah unggulan dan kini dikenal sebagai sekolah ramah anak.
Wardana mengatakan sangat tepat siswa memilih SMP PGRI 9 Denpasar karena dengan jumlah sesuai syarat Dapodik hijau sehingga siswa akan mendapat pelayanan maksimal dan berkualitas serta pendidikan karakter yang kuat. Sedangkan di sekolah yang padat siswanya cenderung hanya mendapatkan pelayanan minimal.
Ia mengatakan untuk penguatan mutu, sekolah sudah memiliki program strategis tapi sederhana. Di antaranya menciptakan sekolah sebagai tempat belajar yang nyaman, berbahagia dan aman. Ini sesuai motto SMP PGRI 9 Denpasar menjadi sekolah berkualitas, bersih, disiplin dan berprestasi.
Semua guru digerakkan sesuai Kurikulum Merdeka Belajar menerapkan student center dan terus berinovasi. Ini artinya menciptakan PBM berkualitas adalah menjadi tanggung jawab bersama. Apalagi sekolah ini, kata Wardana, sangat lengkap. Istimewanya semua siswa SMP PGRI 9 Denpasar masuk pagi, Sabtu dan Minggu libur. Namun demikian Sabtu dan Minggu banyak siswanya beraktivitas. Ini artinya pihak sekolah sukses menjadikan sekolah rumah keduanya.
Pembina SMP PGRI 9 Denpasar, A.A. Sumitra, berterima kasih kepada kepsek dan tim PPDB sekolah sehingga mampu merekrut 185 siswa. Sejumlah materi tambahan diberikan saat PLS yakni menyangkut penanaman karakter, literasi dan menjaga mutu pelayanan.
Sejak dulu SMP PGRI 9 Denpasar dikenal pro rakyat. Biaya SPP tiap bulan hanya Rp300 ribu dan tidak ada pungutan di tengah jalan seperti biaya ulangan semester dan perpisahan. Biaya pertama sekolah hanya Rp1.750.000 sudah termasuk uang pakaian dan bisa dicicil tiga kali.
Agung Sumitra yang juga pengelingsir Semeton Agung Meliling Padang Luwih serta Ketua Pengurus Pasemetonan Pratisentana Shri Nararya Kreshna Kepakisan Badung 2020-2024, berterima kasih kepada Pemkot Denpasar yang akan membantu biaya masuk siswa sekolah swasta ber KK Denpasar sebesar Rp1,5 juta. Dana ini akan diprioritaskan membantu pembayaran uang pemeliharaan fasilitas, jika sudah lunas diprioritaskan membayar SPP. tra